Nusa Dua (ANTARA News) - Ketua Gerakan Serikat Petani Indonesia (SPI), Hendry Saragi menyatakan, Jumat, pertemuan dalam KTT perubahan iklim (UNFCCC) di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali yang kini tengah berlangsung, telah berbelok arah. "Pertemuan ini tidak lagi membahas mengenai lingkungan. Mereka yang ada di ruang sidang sekarang tengah membicarakan mengenai perdagangan karbon," katanya menegaskan. Lebih jauh ia mengemukakan, jika sistem ekonomi dan pembangunan dunia menyebabkan bumi semakin panas. Negara-negara maju berlomba-lomba membuat bumi makin panas. Para petani dan nelayan berupaya menghijaukan alam untuk mengurangi panas. "Kita sebagai kaum petani berupaya mendinginkan bumi ini. Dan petani telah melakukannya sejak lama," katanya menambahkan. Untuk itu, pihaknya berkomitmen untuk terus berjuang dan melakukan aksi yang lebih besar lagi, agar semua orang mendengar apa yang menjadi derita bumi ini. Secara terpisah, penyanyi Franky Sahilatua mendendangkan lagu mengenai lingkungan dalam tiga bahasa yakni Indonesia, Inggris dan Castellano, lagu bertema lingkungan tersebut menarik perhatian para peserta aksi demo di perkampungan Forum Masyarakat Sipil (Civil Society Forum/CSF) di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Jumat. Bahkan sejumlah peserta aksi unjuk rasa asing ikut berdendang saat Franky menyanyikan dalam versi Indonesia di tempat yang tidak jauh dari berlangsungnya KTT perubahan iklim (UNFCCC) tersebut. Adapun lirik lagu mengisahkan lingkungan, "Berapa banyak energi yang kami butuhkan. Sampai kamu sadar tentang bencana. Panas bumi semakin panas. Karbon dioksida membakar udara," demikian sepenggal lirik lagu yang dibawakan Franky saat diatas panggung. Mengenakan kacamata bulat dan suara khasnya, penyanyi asal Maluku kelahiran Surabaya ini, berusaha mengajak semua pihak peduli dengan lingkungan. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007