Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan masih banyak pejabat di pemerintahan, baik di pusat dan daerah, yang belum mendukung upaya memajukan dunia usaha, bahkan cenderung menjadi penghambat.
"Saya masih mendengar masih ada birokrasi yang tidak bersahabat untuk memberikan ijin atau putusan, baik di pusat dan daerah. Mereka cenderung mempersulit perijinan. Alih-alih membantu memfasilitasi malah mempersulit. Ini ada di jajaran pemerintah dan BUMN," kata Presiden, saat memberikan sambutan pada acara pemberian penghargaan kualitas dan produktivitas di Istana Negara, Jakarta, Jumat.
Ditambahkan Presiden, para pejabat tersebut sangat menghambat program pemerintah yang saat ini sedang mendorong perkembangan sektor riil guna membuka lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan.
"Mungkin pejabat itu meminta yang bukan-bukan. Saya sudah 3 tahun lebih mengingatkan hal ini. Meski ada perubahan, tetapi saya belum puas karena masih ada hambatan ini," katanya.
Presiden meminta kepada para pengusaha yang mengalami hambatan seperti itu untuk tidak segan dan ragu-ragu untuk menyampaikan laporannya ke Kotak Pos 9949 agar masalah itu bisa segera diatasi.
Presiden juga mengharapkan agar semua pihak memberikan dukungan penuh pada Usaha Menengah Koperasi dan Mikro (UMKM) serta ekonomi kreatif, terutama dengan memberikan akses modal dan mencegah pungutan-pungutan yang tidak perlu.
"Jajaran pemda tolong fasilitasi UMKM dan ekonomi kreatif dalam mengakses modal kepada para pengusaha ini. Agar biaya ekonomi jadi rendah, jangan terlalu banyak pungutan. Kalau usaha kecil dipungut bagaimana bisa berkembang," katanya.
Dalam kesempatan itu, Presiden memberikan penghargaan kualitas dan produktifitas "Paramakarya" 2007, antara lain kepada empat usaha kecil, yaitu UD Kamasan Denpasar, Bali, yang memproduksi hiasan dari uang kepeng, UD Karya Bersama Gresik, Jatim, produsen furnitur pelepah pisang, Usaha Suka Senang, Bandung, Jabar, produsen kripik pisang, dan Usaha Naga Mas Gorontalo, produsen sulaman krawang.
Penghargaan juga diberikan kepada lima usaha menengah, yakni CV Jati Indah Purworejo, Jateng, produsen furnitur kayu jati, PT Imprintama Propinsi DKI Jakarta, produsen map dan dompet kulit, PT Sari Tani Indonesia, Kabupaten Badagai, Sumut, produsen tapioka, UD Naga Geni, Sultra, produsen meja dari akar kayu jati dan PT Puncak Menara Hijau, Propinsi Lampung, produsen peralatan dapur dari kayu karet.
Saat berdialog satu per satu dengan para pemenang, Presiden meminta agar para pengusaha itu mendaftarkan produknya di Depkum HAM dan menyantumkan tulisan buatan Indonesia, sehingga produknya itu tidak disalahgunakan oleh pihak lain.
"Ini penting. Merek, branding buatan Indonesia dan hak cipta harus didaftarkan, karena produk ekonomi kreatif seperti ini memiliki nilai tinggi dalam produk ekonomi budaya saat ini," katanya.
Dalam acara ini Presiden didampingi Ibu Ani Yudhoyono. Sejumlah menteri turut hadir seperti Menaker Eman Suparno, Menegkop dan UMKM Surya Dharma Ali, Menag Maftuh Basyuni dan Mendagri Mardiyanto. (*)
Copyright © ANTARA 2007