Gunung Kidul (ANTARA) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan HB X meninjau proyek pembangunan Desa Percontohan Saemaul Sumber Air Jambe di Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul.
Sultan meninjau Sumber Air Jambe di Desa Bleberan, Kecamatan Playen. Proyek ini merupakan alih fungsi teknologi pengelolaan sumber air bersih (PAB) dari semula menggunakan tenaga diesel menjadi tenaga listrik.
Saemaul Globalisation Foundation (SGF) memberikan bantuan yang digunakan untuk pemasangan tiang listrik dari sumber mata air dan menyambungkan listrik.
Menurut Sultan, potensi air bersih di Gunung Kidul sangat besar, baik dari sungai dan mata air berapapun.
"Sumber air di Bleberan yang dikeluarkan baru 16 liter per detik dari potensi 80 liter per detik karena untuk menjaga lingkungan tetap terjaga dan tidak rusak," kata Sultan.
Ia mengatakan sumber air di Bleberan dimanfaatkan untuk 10 ribu Kepala Keluarga (KK) dari potensi untuk 16 ribu KK.
"Kalau kebutuhan air di Desa Bleberan sudah tercukupi, bisa dialirkan ke desa lain. Kalau berlebihan kapasitas, tapi semua tergantung potensi dan kemampuannya," katanya.
Sultan mengharapkan proyek ini mampu memenuhi kebutuhan air bersih keluarga termasuk kebutuhan MCK.
"Bagaimana mungkin kita bicara stop buang air sembarang kalau tidak ada toilet di rumah," katanya.
Dia mengatakan kampanye stop buang air sembarangan sudah berlangsung selama 12 tahun dan semua pemda harus berupaya agar tidak ada lagi warga yang buang air sembarangan.
Baca juga: ACT-MRI salurkan air bersih ke Gunung Kidul
Baca juga: PT ASABRI bangun fasilitas air bersih di Bantul Yogyakarta
Baca juga: Peneliti bahas solusi krisis air di Yogyakarta
Pewarta: Sutarmi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019