Menahan diri yang dimaksud antara lain dengan tidak melanggar aturan agama dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, selain itu tidak melanggar norma-norma kemasyarakatan serta tidak melakukan perbuatan dan hal-hal lain yang kurang pantas..

Purwokerto (ANTARA) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Banyumas Jawa Tengah mengingatkan kepada seluruh umat Muslim di wilayah setempat untuk makin memperbanyak ibadah di bulan suci Ramadhan.

"Ramadhan merupakan momentum yang sangat baik untuk makin meningkatkan kualitas iman dan takwa kita salah satunya dengan memperbanyak ibadah," kata Ketua MUI Kabupaten Banyumas KH Chariri Sofa di Purwokerto, Rabu.

Dia juga mengingatkan bahwa bulan suci Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah.

"Hal itu perlu dimanfaatkan dengan baik. Sehingga siang malam perlu diisi dengan ibadah, puasa, tarawih, tadarus dan lain sebagainya karena banyak berkah yang melimpah pada bulan ini," katanya.

Selain itu, dia juga mengingatkan mengenai pentingnya menahan diri dari berbagai perbuatan dan hal-hal yang negatif selama bulan Ramadhan.

"Menahan diri yang dimaksud antara lain dengan tidak melanggar aturan agama dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, selain itu tidak melanggar norma-norma kemasyarakatan serta tidak melakukan perbuatan dan hal-hal lain yang kurang pantas," katanya.

Dia juga mengatakan, bulan suci Ramadhan merupakan momentum yang sangat tepat untuk meningkatkan kepedulian sosial.

"Agar ibadah puasa kita makin bermakna maka penting untuk meningkatkan kepedulian sosial kita kepada sesama manusia, itu kan esensi puasa yang salah satunya menahan lapar dan haus," katanya.

Dia mengatakan, meningkatkan kepedulian sosial dapat dilakukan dengan meningkatkan amal dan juga membantu mereka yang membutuhkan pertolongan.

Dengan demikian, kata dia, momentum Ramadhan tidak hanya dimanfaatkan untuk meningkatkan hubungan baik dengan Allah SWT namun juga dengan sesama manusia.

"Hidup sempurna adalah berarti bahwa menjaga secara baik hubungan dengan Allah SWT serta juga hubungan dengan sesama manusia," katanya.

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019