Sydney (ANTARA News) - Persekutuan Amerika Serikat (AS) dengan Australia tidak akan rusak oleh kebijakan pemerintah Canberra yang sangat berbeda dari Washington dalam hal perang Irak dan perubahan iklim, kata seorang pejabat tinggi AS. Menteri Muda Urusan Politik AS, Nicholas Burns, mengatakan bahwa hubungan itu masih "luar biasa kuat" dan pemerintahan konservatif Washington menanti untuk bekerjasama dengan Perdana Menteri Kevin Rudd yang kekiri-kirian. "Aliansi AS-Australia akan tetap baik-baik saja. Kami adalah sahabat baik," katanya kepada Sky News, dua pekan setelah Rudd menang telak atas mantan Perdana Menteri John Howard yang sekutu dekat Presiden AS, George W. Bush. Tindakan pertama Rudd begitu menjabat, Senin, adalah mengubah kebijakan Australia dalam perubahan iklim serta meratifikasi Protokol Kyoto, hal yang Bush tolak pertimbangkan meski pemerintahnya semakin terkucil dalam masalah tersebut. Kebijakan pokok lainnya yang jelas berubah adalah Rudd pada pekan lalu mengatakan akan menepati janji Pemilu untuk menarik 550 tentara tempur dari Irak, paling lambat pertengahan tahun mendatang. Burns lebih mengutamakan untuk menekankan kekuatan hubungan yang ada dan mengesampingkan perbedaan kebijakan-kebijakan pokok dengan pemerintah baru Australia. "Kita mungkin mempunyai perbedaan taktis atas sejumlah persoalan -- Irak, kita pastinya mempunyai perbedaan taktis dalam masalah Kyoto, namun bukan berarti kita tidak bisa bekerjasama dengan baik. Kita akan memiliki perbedaan dalam beberapa isu besar," katanya dalam pertemuan tingkat paling tinggi antara kedua negara sejak Rudd meraih kemenangan pada 24 November. "Itu yang terjadi antara Amerika Serikat dan Inggris Raya, itu yang terjadi antara Amerika Serikat dan Jerman, jadi bukan sesuatu yang mengejutkan jika hal itu bisa terjadi antara Amerika Serikat dan Australia," katanya. Burns berada di Australia untuk pembicaraan keamanan segitiga bersama Jepang guna memperdalam kerjasama mereka di Afghanistan dan memerangi pemanasan global setelah Protokol Kyoto, yang saat ini berlaku, akan berakhir pada 2012. "Saya yakin bahwa Amerika Serikat dan Australia akan meneruskan aliansi yang kuat ini, saya tidak ragu sedikit pun mengenai hal ini," katanya. Burns pada Rabu bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Australia Julia Gillard, Menteri Luar Negeri Stephen Smith, dan Menteri Pertahanan Joel Fitzgibbon untuk pembicaraan yang diantaranya membahas rencana Rudd tentang penarikan pasukan dari Irak. "Kami menghormati hal itu, adalah hak Australia yang berdaulat untuk membuat keputusan tersebut," katanya. Howard menjelang Pemilu 24 November mengingatkan bahwa kemenangan Rudd akan membahayakan hubungan kedua negara dan penarikan tentara dari Irak bisa berarti menyerahkan kemenangan kepada "teroris." Tetapi, Burns tidak segan untuk memberikan puja-puji dengan menyambut "kemenangan cemerlang" Rudd dan mengemukakan dirinya "sangat terkesan" oleh pemerintahan baru yang dipimpin Rudd. "Aliansi Australia dan Amerika Serikat adalah salah satu prioritas internasional kami yang paling besar yang harus dipelihara," kata Burns. Baik Rudd maupun Menlu Stephen Smith telah mengatakan mereka akan mengunjungi Amerika Serikat tahun depan dan Bush mengucapkan selamat atas kemenangan perdana menteri baru tersebut. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007