Islamabad (ANTARA News) - Polisi Pakistan pada Kamis mencegah pemimpin oposisi Nawaz Sharif bertemu dengan ketua Mahkamah Agung (MA), yang sedang berada dalam tahanan rumah karena menolak mengesahkan pemberlakuan keadaan darurat, kata para saksi. Mantan Perdana Menteri (PM), Nawaz Sharif, dihadang oleh sekitar 30 polisi dengan memasang kawat berduri di dekat kediaman Iftikhar Muhammad Chaudhry di Islamabad, kata seorang wartawan AFP. Ratusan pendukung Sharif meneriakkan yel-yel "Panjang umur Sharif" setelah pemimpin mereka dihadang dan mereka membakar sebuah poster besar Presiden Pervez Musharraf, yang memberlakukan negara dalam keadaan darurat pada 3 November. "Saya datang ke sini untuk menyatakan solidaritas dengan ketua MA dan para hakim lainnya," kata Sharif di depan kerumunan pendukungnya itu setelah polisi menolak memasuki kediaman Chaudhry. "Saya ingin mengatakan kepada mereka bahwa seluruh negara berada dibelakang mereka. Kami tidak akan tinggal diam hingga semua hakim ini ditempatkan kembali ke posisi mereka semula sebagaimana sebelum 3 November," katanya. Chaudhry dipecat sebagai ketua MA setelah ia menolak mengesahkan pemberlakuan negara dalam keadaan darurat oleh Musharraf. Ia bersama 37 hakim dipaksa mengundurkan diri oleh pemerintah untuk alasan yang sama pada pekan ini. Polisi juga mencegah mantan Perdana Menteri lainnya, Benazir Bhutto, yang hendak bertemu dengan Chaudhry bulan silam. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007