Jakarta (ANTARA News) - Calon Presiden Sutiyoso mengakui sudah memiliki sejumlah pilihan sebagai pasangan calon wakil presiden (Cawapres) untuk menemaninya pada Pemilu 2009, tetapi hal tersebut tidak akan dibocorkannya sekarang. "Di benak sih sudah ada, tetapi (saya) tidak boleh membocorkan sekarang karena tidak akan menguntungkan secara politis," katanya kepada wartawan pada acara peluncuran buku "Kepemimpinan Sutiyoso di Mata Publik" di Jakarta, Kamis. Meski tidak menyebutkan nama, tetapi mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengemukakan beberapa kriteria untuk Cawapres yang diinginkannya. Menurut dia, seorang Cawapres idealnya memiliki massa pengikut yang banyak dan menguasai kemampuan manajerial yang baik serta mempunyai pengalaman di bidang-bidang tertentu di dalam masyarakat. "Saya juga menyadari bahwa saya tidak punya pengetahuan yang cukup banyak di dalam semua bidang kehidupan orang. Oleh karena itu, hal tersebut juga sangat bergantung kepada siapa yang akan dipilih untuk mendampingi saya," kata Sutiyoso. Ia juga mengatakan, kandidat Cawapres yang dipilihnya juga kemungkinan tidak terbatas kepada kaum adam tetapi perempuan juga memiliki kans untuk itu. Sutiyoso mengemukakan, seorang pemimpin yang baik harus berani mengambil keputusan yang tidak populer bila memang hal tersebut sangat bermanfaat untuk masyarakat luas. "Kalau mau selamat dari kritik ya tidak usah mengerjakan apa-apa. Tetapi saya tidak mungkin seperti itu karena saya harus mengerjakan sesuatu mesti saya menerima kritik dan hujatan di mana-mana," katanya. Mengenai peluncuran buku "Kepemimpinan Sutiyoso di Mata Publik", ia menolak bila hal tersebut dikatakan sebagai amunisi untuk menuju Pemilu Tahun 2009. Sutiyoso menuturkan, buku itu adalah tulisan mengenai komentar dari sejumlah orang yang memiliki integritas dan kredibilitas di bidangnya masing-masing mengenai kepemimpinan yang dilakukannya selama menjabat sebagai Gubernur DKI (1997-2007). "Saya yakin warga masyarakat yang selama ini mungkin tidak menyukai saya, Insya Allah setelah membaca buku ini bisa berubah pikiran," katanya. Narasumber yang dimintai komentarnya di dalam buku tersebut antara lain advokat senior Adnan Buyung Nasution, mantan Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Indah Suksmaningsih, dan anggota DPR Komisi XI Dradjat H Wibowo.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007