Jakarta (ANTARA) - Dwigol cepat yang dilesakkan gelandang Liverpool, Georginio Wijnaldum, pada awal babak kedua laga kedua semifinal Liga Champions membuat Barcelona panik dan akhirnya menelan kekalahan 0-4 dari tuan rumah di Anfield, Rabu dini hari WIB.
Hal itu diakui Busquets, yang menilai timnya sebetulnya merespons dengan baik gol pembuka cepat dari Divock Origi saat laga baru berjalan tujuh menit.
"Mereka memulai dengan baik, mencetak gol cepat, namun kemudian kami bisa mengatasi keadaan dan mulai mendominasi walau tak mencetak gol sampai turun minum," kata Busquets dalam tayangan wawancara purnalaga dilansir laman resmi Barcelona.
Namun, keadaan kemudian berubah drastis di babak kedua, yang diawali dengan pergantian pemain di kubu Liverpool, Wijnaldum masuk menggantikan Andy Robertson yang cedera jelang turun minum.
Setelah mendapati peluang Luis Suarez berhasil dijinakkan dengan mudah oleh kiper Alisson Becker, Barcelona malah kebobolan dua gol beruntun pada menit ke-54 dan ke-56.
"Dua gol cepat itu sangat mempengaruhi kami. Kami menjadi cepat panik, sekaligus jatuh mental kemudian tidak tahu mau melakukan apa," ujar Busquets.
Baca juga: Sejak awal Wijnaldum yakin Liverpool bisa menang 4-0
Baca juga: Laga lawan Barca bakal dikenang Klopp selamanya
Puncaknya hilangnya konsentrasi Barcelona sukses dimanfaatkan oleh Trent Alexander-Arnold untuk melepaskan sepak pojok cepat demi mengirimkan bola kepada Origi yang berdiri tak terkawal dan mencetak gol keempat Liverpool.
Barcelona yang berusaha mencetak gol balasan mendapati lini belakang tuan rumah telanjur menebal dan sukses menjaga keunggulan 4-0 hingga peluit tanda laga usai berbunyi.
Barcelona, dua musim beruntun tersingkir dari fase gugur Liga Champions setelah unggul tiga gol atas lawannya dalam laga pertama di kandang.
Baca juga: Dua jam usai peluit panjang, delapan akun twitter Barcelona membisu
Baca juga: Suarez ajak Barcelona introspeksi
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019