Jakarta (ANTARA) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, rawan terkoreksi karena dipengaruhi sentimen perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang sempat memanas.
IHSG dibuka melemah 36,62 poin atau 0,58 persen ke posisi 6.260,7. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 9,14 poin atau 0,92 persen menjadi 985,03.
Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Rabu, mengatakan pelaku pasar kembali akan dihadapi kondisi eksternal yang diliputi oleh ketidakpastian global terutama pertemuan AS dan China dalam pekan ini. Jelang pertemuan kedua negara tersebut, saham AS pada perdagangan Selasa (7/5) lalu terkoreksi tajam.
"Hal ini pun dapat berimbas bagi pergerakan IHSG termasuk pada perdagangan hari ini yang rawan koreksi. Sejalan pula dengan perkiraan pelemahan terhadap indeks bursa saham utama Asia," ujar Alfiansyah.
Pejabat tinggi Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa China telah mengingkari sejumlah komitmen perdagangan yang mendorong ancaman kenaikan tarif oleh Presiden AS Donald Trump. Kendati ketegangan meningkat, agenda perundingan yang dijadwalkan berlangsung pada pekan ini di Washington, akan tetap berjalan.
Pernyataan senada juga disampaikan Kementerian Luar Negeri China bahwa delegasi China bersiap pergi ke AS untuk melanjutkan perundingan damai perang dagang. Pemerintah AS masih berharap pertemuan yang berlangsung pada 9 Mei-10 Mei, akan ada sebuah kesepakatan yang dapat tercapai.
Sementara itu, bursa regional antara lain indeks Nikkei melemah 345,91 poin (0,1,58 persen) ke 21.577,81, indeks Hang Seng melemah 287,7 poin (0,98 persen) ke 29.075,32, dan indeks Straits Times melemah 27,84 poin (0,84 persen) ke posisi 3.284,68.
Baca juga: IHSG dibuka terkoreksi di hari pertama puasa
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019