Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Lemhanas Muladi mengatakan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus membawa KPK untuk berprestasi lebih baik dibanding sebelumnya, karena sudah mengetahui kekuatan dan kelemahan tugas-tugasnya. "KPK yang baru ini kan sudah tahu kekuatan dan kelemahan dari KPK lama, jadi kalau tidak bisa menunjukkan prestasi lebih baik dari yang dulu, tidak perlu ada KPK lagi, bubarkan saja. Kembalikan pada Kejaksaan dan Kepolisian," kata Muladi di Istana Negara Jakarta, Kamis. Kemampuan KPK baru, menurut Muladi harus lebih baik dibanding KPK masa pimpinan Taufiequrrachman Ruki yang sudah meletakkan landasan pondasi sehingga KPK baru tinggal menggerakkan mesin supaya berjalan lebih baik. Menurut Muladi, masyarakat tidak perlu khawatir pimpinan KPK saat ini tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik karena ada pandangan buruk mengenai kinerja mereka sebelum menjabat pimpinan KPK. "Itu orang-orang terbaik yang dipilih DPR. DPR itu kan mewakili rakyat, prosedur dan prosesnya sudah betul, seleksi sudah berlapis-lapis untuk jadi lima orang. Masyarakat masih punya waktu untuk mengawasi, rakyat harus diberi kesempatan, jadi kalau ada apa-apa bisa dipanggil oleh DPR bahkan DPR bisa melakukan `impeach`," katanya. Dikatakannya, masyarakat bisa melakukan evaluasi terhadap kinerja KPK baru ini setelah satu tahun dengan melihat upaya penangangan kasus korupsi terutama penyelesaian kasus-kasus besar. Menurutnya, KPK yang baru perlu mengembangkan langkah-langkah preventif tindakan korupsi bukan saja represif dengan mengikuti standar United Nation Convention Combatting Corruption. "Itu harus terlaksana dengan perluasan pemberantasan korupsi dan sekaligus `law enforcement`. Mereka harus berani mengambil alih kasus-kasus besar yang macet di polisi dan kejaksaan. Isu tebang pilih harus dihilangkan, karena KPK sudah diberi kewenangan memeriksa tersangka korupsi tanpa ijin presiden," katanya. DPR telah memilih pimpinan KPK baru melalui proses uji kepatutan dan kelayakan yaitu Antasari Azhar sebagai ketua dan empat wakil ketua Chandra M Hamzah, Bibit Samad Rianto, Haryono dan M Yasin.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007