Houston (ANTARA) - Harga minyak mentah naik pada April, tetapi diperkirakan akan turun pada tahun ini dan 2020, Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan pada Selasa.

EIA juga memperkirakan bahwa produksi minyak mentah di Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan mencapai rata-rata 30,3 juta barel per hari (bph) pada 2019 dan 29,8 juta barel per hari pada 2020, dibandingkan dengan rata-rata 32 juta barel per hari pada 2018.

Dalam Prospek Energi Jangka Pendek (Short-Term Energy Outlook/STEO) Mei yang dirilis pada Selasa (7/5), EIA mengatakan bahwa harga spot minyak mentah Brent rata-rata 71 dolar AS per barel pada April, naik lima dolar AS per barel dari bulan sebelumnya dan sedikit di bawah harga pada April 2018 .

EIA memperkirakan harga spot Brent akan mencapai rata-rata 70 dolar AS per barel pada 2019 dan 67 dolar AS per barel pada 2020, keduanya sekitar lima dolar AS per barel lebih tinggi daripada STEO bulan lalu, dibandingkan dengan rata-rata 71 dolar AS per barel pada 2018.

Perkiraan harga minyak mentah Brent yang lebih tinggi setiap bulannya mencerminkan keseimbangan yang lebih ketat dari perkiraan pasar minyak global pada pertengahan 2019 dan meningkatnya risiko gangguan pasokan secara global.

Sementara itu, EIA memperkirakan persediaan minyak global akan menurun 200.000 barel per hari pada 2019 dan kemudian meningkat 100.000 barel per hari pada 2020.

Dalam perkiraan EIA, permintaan global akan melebihi pasokan pada 2019. Permintaan diperkirakan akan naik 1,5 juta barel per hari pada 2020, naik dari pertumbuhan yang diperkirakan sebesar 1,4 juta barel per hari pada 2019.

Sementara pasokan bahan bakar cair global diperkirakan akan meningkat sebesar 1,9 juta barel per hari pada 2020, dengan 1,5 juta dari pertumbuhan itu berasal dari Amerika Serikat.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019