New York (ANTARA) - Saham-saham di Wall Street melemah tajam pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena kepanikan di antara para investor meningkat, menyusul memanasnya gesekan perdagangan global.
Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 473,39 poin atau 1,79 persen, menjadi. ditutup di 25.965,09 poin. Indeks S&P 500 merosot 48,42 poin atau 1,65 persen, menjadi berakhir di 2.884,05 poin. Indeks Komposit Nasdaq turun 159,53 poin atau 1,96 persen, menjadi ditutup di 7.963,76 poin.
Semua dari 11 sektor utama S&P 500 memperpanjang kerugian, dengan sektor teknologi informasi turun lebih dari 2,1 persen, memimpin kerugian.
Seluruh 30 saham unggulan atau blue-chips di Dow tenggelam ke wilayah merah, dipimpin oleh Boeing dan Caterpillar, yang sahamnya terus turun masing-masing hampir 3,9 persen dan 2,2 persen.
Kedua perusahaan tersebut secara luas dipandang sebagai pemimpin perdagangan global karena tingginya pendapatan mereka di luar negeri.
Namun, saham Anadarko Petroleum sedikit lebih tinggi sekitar 0,4 persen, karena Occidental Petroleum menaikkan porsi tunai dari penawaran tunai dan saham senilai 38 miliar dolar AS untuk raksasa minyak dan gas Amerika Serikat tersebut.
Langkah ini datang sebagai upaya guna membujuk Anadarko untuk menyerah pada usulan akuisisi oleh raksasa energi multinasional Amerika Serikat, Chevron.
Karena volatilitas secara agresif diperhitungkab di seluruh papan, aksi jual dari tiga indeks dipercepat selama sesi sore. Dow jatuh lebih dari 500 poin pada sore hari dan kemudian tenggelam lebih dalam ke wilayah merah dengan kehilangan lebih dari 600 poin. Bahkan jatuh sebanyak 648,77 poin pada titik terendahnya di hari perdagangan, menandai penurunan terbesar sejak awal Januari.
S&P 500 dan Nasdaq juga mengalami peningkatan rasa sakit, keduanya berada pada kecepatan untuk hari terburuk mereka sejak awal 2019.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019