Jakarta (ANTARA News) - Dividen ratusan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada 2007 mencapai Rp22 triliun, melebihi target yang ditetapkan sebesar Rp19,1 triliun, kata Sekretaris Meneg BUMN M Said Didu. "Keberhasilan itu berkat kerja keras dari jaran direksi dan karyawan di lingkungan BUMN," katanya menjawab pers sesuai menyerahkan penghargaan IQA (Indonesia Quality Award) 2007 kepada 19 direksi BUMN di Jakarta, Kamis. Said menyatakan optimis, dalam waktu tiga tahun (2007-2009), dividen BUMN diperkirakan akan mencapai Rp70 triliun. Pada kesempatan itu, Said membacakan sambutan tertulis Meneg BUMN Sofyan A Djalil yang antara lain menyatakan, sebagai aset nasional, tugas BUMN adalah menjadikan perusahaan yang mampu memberikan nilai tambah kepada pelanggan, pemegang saham dan kepada bangsa. Untuk memastikan bahwa proses pengelolaan perusahaan berjalan dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan, sejak 1999 telah diterbitkan kebijakan Kementerian BUMN tentang Implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance). Bahkan, setiap BUMN juga telah mengembangkan rencana strategis dalam jangka pendek, menengah dan panjang. Menurut Sofyan, penghargaan IQA itu dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja BUMN di masa mendatang. Penghargaan IQA diberikan berdasarkan kinerja BUMN yang dinilai oleh kalangan BUMN yang tergabung dalam BUMN Executive Club melalui Yayasan Anugerah Mutu Indonesia (ICA) Foundation. Dengan menggunakan metode "Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCPE)", BUMN mencoba menata diri menjadi korporasi dengan kinerja unggul dan berdaya saing. "Metode ini berhasil memberikan foto kondisi perusahaan dari tujuh kategori, yaitu "(1)leadership, (2)strategic planning, (3)customer focus, (4)measurement, analysis, knowledge management, (5)workforce focus, (6)process management dan (7)result," ujarnya. Meneg BUMN mengharapkan, program korporasi unggul itu dapat terus berjalan dan diikuti seluruh BUMN, sehingga terwujud tujuannya yaitu melihat kekuatan dan ruang bagi penyempurnaan, serta untuk membuktikan bahwa keunggulan yang diketahui publik adalah keunggulan yang benar-benar terbukti dari berbagi sisi, bukan dari dari sisi kinerja keuangannya. Sebanyak 19 BUMN penerima penghargaan, yakni PT Inti, PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, PT ASKES, PT Bali Tourism Development Corporotion, PT Krakatau Bandar Samudera, PT Krakatau Steel Cilegon, PT PLN, Perum Perhutani, Perum Perumnas, PT Adhi Karya, PT Krakatau Industrial Estate. Selain itu, PT Taspen, PT BNI, PT Pertamina, PT Petrokimia Gresik, PT Perkebunan Nasional III, PT Waskita Karya dan PT Wijaya Karya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007