Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit perbankan hingga Oktober 2007 mencapai Rp980 triliun atau tumbuh sebesar 23,1 persen. Demikian disampaikan Direktur Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat BI, Lukman Boenjamin ketika mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur BI di Jakarta, Kamis. Menurut Lukman, fungsi intermediasi perbankan terus mengalami perbaikan didukung dengan suku bunga kredit perbankan juga mengalami trend penurunan. "Seluruh suku bunga kredit pada Oktober 2007 mengalami penurunan, sedangkan dana pihak ketiga perbankan (DPK) juga mengalami kenaikan mencapai Rp1.419 triliun atau tumbuh sekitar 15 persen secara tahunan," katanya. Sementara itu ekspansi perekonomian Indonesia diperkirakan masih berlanjut hingga akhir tahun 2007. Pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV 2007 diperkirakan 6,5 persen sehingga secara keseluruhan tahun 2007 diperkirakan mencapai 6,33 persen. Pertumbuhan itu didorong oleh meningkatnya konsumsi serta ekspor. Neraca pembayaran Indonesia diperkirakan mencatat surplus lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. "Sampai dengan November 2007, cadangan devisa tercatat sebesar 54,9 miliar dolar AS setara dengan 5,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah," katanya. Di sisi kurs, pada november 2007 relatif terjaga. Volatilitas nilai tukar Rupiah relatif stabil meski dalam periode itu rupiah sempat mengalami depresiasi. BI mencatat rata-rata nilai tukar rupiah pada November 2007 sebesar Rp9.271 atau terdepresiasi 1,8 persen dibanding Oktober 2007 yang rata-rata sebesar Rp9.101 per dolar AS. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007