Malang (ANTARA News) - Sedikitnya 8.500 anak Sekolah Dasar (SD) di Indonesia mulai mengonsumsi bahkan sudah kecanduan Narkoba. Kepala Pusat Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN) Brigjen Pol Mudji Waluyo, Kamis, mengakui, jumlah siswa SD yang kecanduan Narkoba tersebut merupakan data tahun 2006 lalu sehingga tidak menutup kemungkinan pada tahun 2007 ini jumlahnya meningkat. "Angka tertinggi konsumen Narkoba anak-anak SD ini masih DKI Jakarta, disusul provinsi di daratan Sumatera kemudian Jatim dan beberapa provinsi lain seperti DI Yogyakarta dan Kalsel," katanya usai mengevaluasi kinerja Badan Narkotika Kota (BNK) Malang di Balaikota setempat. Mantan Kapolwil Malang itu mengaku prihatin dengan kondisi anak-anak SD yang mulai berani mengonsumsi narkoba bahkan sampai kecanduan dan untuk meminimalisir serta mencegah meluasnya jumlah konsumen harus ada pengawasan melekat dari berbagai pihak termasuk Pengawasan Masyarakat (Wasmas). Ia menilai, Wasmas yang diterapkan di lingkungan masyarakat akan lebih efektif ketimbang pengawasan yang dilakukan institusi maupun sekolah-sekolah. Oleh karena itu, katanya, mulai saat ini masyarakat harus bisa menumbuhkan keberanian untuk melaporkan maupun teguran terhadap pengguna narkoba maupun oknum-oknum yang menjadi bandar narkoba baik skala kecil maupun besar. Ia mengakui, oknum-oknum bandar memang tidak segan-segan melakukan tekanan-tekanan dan ancaman terhadap masyarakat yang mencoba untuk melapor, namun sekarang para pelapor yang mungkin bisa menjadi saksi, sudah dilindungi oleh Undang-undang (UU) sehingga tidak perlu lagi ragu-ragu apalagi takut. "Kami berharap semua pihak ikut `mengamankan` generasi muda dari bahaya narkoba apalagi sekarang narkoba sudah merambah anak-anak SD. Saya tidak segan-segan kalau ada anggota BNN maupun BNK yang mengonsumsi narkoba, pasti saya libas habis," katanya menegaskan. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007