Jakarta (ANTARA News) - PT Valbury Asia Securities mengungkapkan bahwa dalam satu hari pasca-diluncurkan, Reksadana Valbury Inklusi (RVI) berhasil memperoleh dana kelolaan mencapai Rp19 miliar. "Hari ini di-'launching' oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan per hari ini dana kelolaan mencapai Rp19 miliar," kata Direktur Asset Management Valbury, Tri Agung Winantoro, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis. Menurut Tri, RVI merupakan produk reksadana yang investasinya dikelola bersama dengan Persatuan Penyandang Cacat Indonesia (PPCI). "Peluncuran produk ini dilakukan bertepatan dengan hari Internasional Penyandang Cacat, pada hari ini. Selain acara peluncuran di sini, acara peluncuran juga dilakukan bersamaan di istana negara," kata Tri. Dia menambahkan, RVI merupakan reksadana campuran dengan komposisi 5-75 persen pada efek bersifat utang, efek ekuitas dan instrumen pasar uang. Untuk investasi dalam obligasi, minimal efek yang memiliki peringkat A- (A minus). Valbury selaku manajer investasi RVI akan melakukan penawaran umum atas unit penyertaan hingga satu miliar unit penyertaan. Setiap unit ditawarkan dengan harga Rp1.000 pada hari pertama penawaran, dan selanjutnya harga pembelian setiap unit penyertaan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih (NAB) RVI pada akhir hari bursa yang bersangkutan. Pencapaian penjualan RVI ini diharapkan pada akhir 2008 ketika bisa mencapai Rp100 sampai Rp150 miliar. "Semenjak dua hari yang lalu kita `sounding`, saat ini komitmen dana yang terkumpul sudah mencapai Rp30 milliar, untuk 2008 target mengelola dana hingga Rp100-150 milliar dan untuk mencapai Rp1 trilliun, kita optimistis bisa tercapai dalam 3-4 tahun," kata Tri. Dia juga mengatakan bahwa produk ini merupakan reksadana yang bergerak di "social fund", maka 50 persen dari manajemen fee disumbangkan bagi penyandang cacat, melalui PPCI," kata Tri. "Setelah mencapai 100 miliar, kita bisa menyumbang PPCI sekitar Rp60 miliar per bulannya," jelasnya. Ketua PPCI Siswandi pada kesempatan itu mengatakan, dalam peluncuran RVI ini pihaknya melakukan inovasi penggalangan dana. "Dalam penggalangan dana perlu adanya inovasi, tidak hanya dari belas kasihan, namun perlu inovasi dengan pemasaran reksadana," kata Siswandi. Menurut dia, kata "inklusi" adalah bebas hambatan, dimana masyarakat mampu menerima penyandang cacat adanya kesamaan dan kesetaraan dalam kehidupan sehari-hari. Siswandi berharap dana yang diperoleh dari pemasaran reksadana ini dapat menjadikan masyarakat yang "inklusi". Sementara Ketua Dewan Penasehat PPCI Prof Dr Haryono Suyono, mengatakan, tujuan investasi RVI ini untuk menggalang dukungan finansial dari masyarakat melalui konsep investasi. "Apa yang kita lakukan investasi di sini adalah memperoleh keuntungannya untuk kita sendiri, tetapi kita juga beramal kepada penyandang cacat," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007