Palu (ANTARA) - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Tengah mengajak umat beragama di daerah tersebut untuk bersama-sama menjaga stabilitas keamanan di bulan Ramadhan dan pasca-Pemilu 2019.
"Iya, FKUB mengeluarkan edaran seruan bersama tentang bersama-sama menjaga stabilitas keamanan pascapemilu dan di bulan Ramadhan," kata Sekretaris FKUB Sulawesi Tengah Dr H Muhtadin Dg Mustafa, di Palu, Selasa.
Edaran FKUB itu berbunyi, dalam rangka memasuki bulan suci Ramadhan 1440 Hijriah Tahun 2019 dan demi menjaga kehidupan umat beragama dan kehidupan keagamaan yang damai, toleran serta untuk menjaga kehidupan berbangsa dan bernegara yang aman dan tentram pasca-Pemilu 2019, maka pimpinan majelis agama yang tergabung dalam FKUB Sulawesi Tengah menyampaikan seruan.
"Pertama, kami mengajak seluruh ummat Islam untuk memanfaatkan kesempatan di bulan suci Ramadhan 1440 Hijriah/2019 M, dengan meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT, berupaya bersama-sama meningkatkan ukhuwah islamiyah, menjalin silaturahim, menghindari fitnah dan perpecahan, serta saling memaafkan antarsesama manusia.
Kedua, FKUB menghimbau kepada umat beragama untuk bersama-sama mewujudkan stabilitas keamanan, ketertiban dan situasi yang kondusif, di bulan Ramadhan dan pasca-Pemilu 2019 dengan mengedepankan persamaan sesama umat manusia yang penuh persaudaraan dan tidak melakukan tindakan kekerasan atas nama apapun, tidak mudah terhasut dengan isu-isu negatif, dan tidak mudah terprovakasi, oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, yang berusaha mencederai kerukunan umat beragama dan komitmen kebangsaan.
Ketiga, FKUB mengajak seluruh umat beragama untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan, berkomitmen terhadap Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI. FKUB Juga mengimbau agar senantiasa menahan diri, bersabar dan menunggu keputusan KPU tentang hasil Pemilu 2019, menghormati lembaga penyelenggara pemilu di bawah amanat perundang-undangan."
"Apapun keputusannya dan siapapun yang ditetapkan itulah yang terbaik dan merupakan kemenangan seluruh bangsa Indonesia," sebut Muhtadin.
Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019