Washington (ANTARA News) - Para bakal calon presiden (capres) di Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat mengutuk cara Presiden George W. Bush yang dinilai mereka ibarat "mengayun-ngayunkan pedang" (mengancam perang) terhadap Iran. Mereka berpendapat, laporan intelijen AS yang menyebut Teheran telah menghentikan program nuklir, membuat kebijakan Bush yang konservatif menjadi usang. Para bakal calon untuk Pemilu presiden 2008 itu mendesak Bush membuka pembicaraan dengan Iran. Mereka juga menolak pendirian presiden yang dalam konferensi pers, Selasa, menyebut kebijakan AS kepada Iran seharusnya tidak berubah karena negara itu masih membahayakan. "Saya dengan semangat tidak sependapat terhadap presiden yang berpendapat bahwa tidak ada yang berubah dan karena itu kebijakan Amerika (juga) tidak perlu berubah," kata bakal calon utama dari kubu Demokrat, Hillary Clinton, dalam debat di Iowa, yang diselenggarakan National Public Radio. "Dia seharusnya memanfaatkan kesempatan ini dan melakukan diplomasi serius dengan `wortel dan tongkat` (imbalan maupun sanksi)," kata Clinton. Saingan berat Clinton, Senator Barack Obama, memperingatkan bahwa pemerintahan Bush tidak mengubah garis kebijakan mengenai di Iran, meski National Intelligence Estimate(NIE) dalam laporan yang diterbitkan, Senin, menemukan bahwa program nuklir Iran diberhentikan pada 2003. "Jelas sekali bahwa pemerintahan ini dan Presiden Bush tetap tidak membolehkan fakta menjadi penghalang ideologi. Mereka, sekarang, harus secara agresif bergerak di medan diplomatik." "Mereka seharusnya berhenti mengayun-ayunkan pedang--seharusnya (mereka) tidak pernah memulai," kata Obama. Mantan senator, John Edwards, mencela Clinton yang memberikan suara setuju terhadap resolusi pada bulan September yang bertujuan membuat Korps Pengawal Revolusi Iran sebagai organisasi teroris. Sebagian pengecam memandang resolusi tersebut sebagai pembuka jalan untuk terbukanya serangan militer terhadap Iran. "Kita benar-benar punya perbedaan soal ini, dan ini tepat yang diinginkan Bush serta Cheney. Saya kira sudah sangat jelas bahwa Bush dan Cheney sudah sejak sangat lama mengayun-ayunkan pedang terhadap Iran," kata Edwards. Senator Joseph Biden mengatakan komentar tajam dari pemerintahan Bush terhadap Iran adalah serupa dengan derap tuduhan yang mendahului perang Irak. "Ayo terus terang, pada tahun 2003 (Iran) menghentikan program mereka, anda tidak dapat mempercayai Presiden yang ini, dia tidak layak dipercaya," kata Biden. "Keterlaluan, tidak bisa ditoleransi dan ini harus berhenti...ini seperti menonton siaran ulang pernyataan (Bush) soal Irak lima tahun lalu," katanya. Laporan terbaru NIE yang merupakan kemufakatan dari 16 badan mata-mata Amerika Serikat juga memperkirakan Teheran lebih mudah dihadapi melalui tekanan diplomatik global. NIE juga secara terus terang menyebut setidak-tidaknya telah dua tahun komentar Amerika Serikat adalah berlebihan dalam ketegangan tersebut. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007