Goma, Kongo (ANTARA News) - Tentara Kongo pada Rabu mengatakan, telah merebut kembali sebuah kota strategis dari pemberontak yang setia pada jenderal Tutsi pengkhianat Laurent Nkunda di provinsi North Kivu yang dicabik-kekerasan di bagian timur negara itu. Pasukan pemerintah telah membombardir posisi pemberontak di sekitar Mushake, lebih kurang 40 Km di barat ibukota provinsi itu Goma, dengan helikopter serang, roket dan artileri selama tiga hari sebelum tentara darat menduduki kota tersebut Rabu dini hari. "Kami di Mushake. (Kota) ini telah dikuasai tentara. Kami mendudukinya sejak pagi ini," Jenderal Vainqueur Mayala, komandan penting militer di North Kivu, mengatakan. Mushake terletak di salah satu jalan penting menuju ke luar kota Goma. Petempur Nkunda telah menguasai kota itu selama beberapa bulan, membatasi akses badan kemanusiaan, dan memutus jalur pasokan tentara ke brigade pemerintah di bagian barat provinsi tersebut. Tentara telah melancarkan serangan terakhirnya terhadap para pendukung setia Nkunda Senin, menyerbu sejumlah daerah yang dikuasai-pemberontak dan mendesak pemberontak dari posisinya di puncak bukit yang memandang ke kota itu, yang telah jatuh dua kali ke Nkunda dalam satu tahun. Nkunda pertama kali memimpin 4.000 tentara ke semak-semak pada 2004, dengan menyatakan bahwa ia melindungi minoritas etnik Tutsi di Kongo timur. Mushake menjadi markas penting bagi petempurnya sejak mereka membatalkan perjanjian damai yang diperantarai-Rwanda akhis Agustus dan meninggalkan brigade tentara campuran khusus yang dibentuk awal 2007. Bekas jajahan Belgia yang luas itu telah mengadakan pemilihan demokratis pertamanya dalam lebih dari empat dasawarsa tahun lalu, yang dimenangkan oleh Presiden Joseph Kabila. Pemilihan itu dimaksudkan untuk menentukan batas menurut perang Kongo 1998-2003 tapi kekerasan berlanjut di bagian timur yang mudah bergolak. Lebih dari 400.000 orang telah meninggalkan pertempuran di North Kivu antara tentara pemerintah, pemberontak Nkunda, pemberontak Hutu Rwanda dan milisi setempat Mai Mai pada tahun lalu. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007