Ramallah, Tepi Barat (ANTARA News) - Presiden Palestina, Mahmud Abbas, pada Rabu mencela keputusan Israel untuk memperluas pemukiman Yahudi di timur Yerusalem, dengan mengatakan bahwa hal itu akan merusak proses perdamaian yang dilancarkan kembali pekan lalu. Dalam surat yang dikirim untuk Presiden Amerika Serikat (AS), George W. Bush, Abbas menuntut agar Israel membatalkan rencana perluasan pemukiman Har Homa, kata Saleh Raafat, seorang petinggi Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang dipimpin Abbas. Surat itu meminta Israel untuk "menghormati semua komitmen yang diumumkan pada konferensi Annapolis, khususnya penghentian segera kegiatan pemukiman di Tepi Barat dan dan timur Yerusalem," kata Raafat kepada AFP. "Surat itu menegaskan bahwa berlanjutnya kegiatan pemukiman akan merusak proses perdamaian dan perundingan antara kedua pihak." Abbas dan Perdana Menteri Israel, Ehud Olmert, pekan lalu menghidupkan kembali proses perdamaian Timur Tengah sesudah absen selama tujuh tahun, lewat konferensi internasional di Annapolis, Amerika Serikat. Kedua pihak sudah setuju untuk meneruskan dasar peta jalan tahun 2003 yang merupakan cetak biru bagi perdamaian. Peta jalan itu meminta Israel untuk membekukan semua kegiatan pemukiman sedangkan Palestina diharuskan memperbaiki keamanan. Namun, pada Selasa, Israel mengemukakan telah membuka lelang untuk membangun lebih dari 300 rumah di Har Homa, yang merupakan pemukiman di daerah caplokan di timur Yerusalem. Palestina telah meminta timur Yerusalem sebagai ibukota dari negara mereka di masa datang. Israel tidak menganggap pembangunan di timur Yerusalem itu sebagai pertumbuhan pemukiman sebab mereka mencaplok dari wilayah Arab di Kota Suci itu, tidak lama setelah perang enam hari pada 1967. Komite eksekutif PLO, yang punya pengaruh kuat, mengecam proyek itu sebagai "pelanggaran serius" dan minta Amerika Serikat sertat Dewan Keamanan PBB menekan Israel. Proyek perumahan itu adalah "pelanggaran serius terhadap prakarsa-prakarsa yang disetujui menjelang dan pada saat berlangsungnya (konferensi) Annapolis, dan (hal itu) membahayakan peta jalan," ungkap Komite Eksekutif PLO. Pemukiman Har Homa, yang oleh warga Arab disebut Jebel Abu Ghneim, terletak di batas tenggara Yerusalem, di jalan menuju Bethlehem, dan termasuk dalam wilayah yang disebut "Yerusalem Raya". Pembangunan yang dilakukan pada akhir 80-an di bukit yang menghadap ke kota pendudukan di Tepi Barat, membuat marah Otoritas Palestina serta memicu kecaman di Amerika Serikat. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007