Baghdad (ANTARA News) - Sebanyak empat bom mobil membunuh sedikit-dikitnya 22 orang di berbagai pelosok Irak, Rabu, seiring Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Robert Gates, mengadakan kunjungan yang tak diumumkan ke negara tersebut, kata pihak keamanan dan serta paramedis. Satu Ledakan terjadi di suatu kawasan padat di pinggiran kota Baghdad pada Rabu sore, saat Gates menemui para pemimpin Irak di benteng yang dijaga ketat, tidak jauh dari "Zona Hijau" yang merupakan kawasan para diplomat. Bom itu membunuh 14 orang dan melukai 32 lainnya, kata para pejabat keamanan. Bom mobil itu meledak di jalan yang penuh sesak di dekat masjid Syiah di Karrada, kata seorang pejabat kementerian dalam negeri. Satu bom mobil sebelumnya meledak di Mosul, tidak lama setelah Gates tiba dari Kabul. Polisi Mosul, Brigadir Jenderal Abdul Karim al-Juburi, mengatakan bahwa seorang penduduk sipil tewas dan tujuh lainnya termasuk seorang polisi, luka akibat bom meledak di dekat patroli polisi di pemukiman Al-Dawwasa. Dalam kekerasan lainnya di Irak, satu bom mobil di pusat kota Baquba, sebelah utara Baghdad, membunuh lima orang dan melukai 12 lainnya, kata dokter Omar al-Dulaimi di rumah sakit Baquba. "Rumah sakit sudah menerima lima mayat dan 12 orang dilarikan ke sini setelah serangan itu," katanya. Polisi Baquba, Mayor Mohammed al-Kharki mengatakan bom mobil tersebut meledak di pusat kota serta melukai tiga wanita, seorang anak-anak dan seorang polisi. Serangan keempat mengincar kota pusat perminyakan, Kirkuk, di mana bom mobil membunuh dua orang dan melukai 10 lainnya, kata polisi Kirkuk, Mayor Jenderal Torhan Yussef. Serangan itu ditujukan pada seorang petinggi Partai Serikat Patriotik Kurdi, partai yang dipimpin Presiden Jalal Talabani. Yussef tidak mengungkapkan nama petinggi tersebut kecuali mengatakan para korban luka antara lain empat pengawal pejabat tersebut, demikian laporan AFP. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007