Jakarta (ANTARA News) - Calon Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso menyatakan TNI belum menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan umum (Pemilu) 2009. "Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan TNI bekerja sama dengan sejumlah elemen masyarakat lain, disepakati bahwa TNI belum akan menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2009," katanya, dalam uji kepatutan dan kelayakan calon Panglima TNI di Jakarta, Rabu malam. Djoko mengemukakan, ketidaksiapan itu didasarkan pada tingkat kesejahteraan prajurit yang belum layak dan tingkat pendidikan politik yang juga belum memadai. "Berdasar pengalaman, saat pemilihan kepala daerah ada calon yang mengundang Danrem dan Dandim untuk dibagi-bagikan uang. Ini kan tidak baik dan bisa berdampak bagi netralitas TNI dan aspek lainnya," ungkapnya. Djoko menambahkan, kekhawatiran TNI dalam menggunakan hak pilih pada 2009 lebih kompleks karena menyangkut aspek persatuan dan kesatuan bangsa. "Jadi, mungkin baru lima tahun mendatang setelah 2009, jika tingkat kesejahteraan dan pemahaman politik prajurit sudah memadai maka TNI baru akan menggunakan hak pilihnya," katanya, menambahkan. Alumnus Akademi Militer (Akmil) 1975 itu menegaskan, keputusan TNI menggunakan hak pilih atau tidak pada 2009, sangat tergantung pada keputusan politik pemerintah dan parlemen. "Namun, TNI akan memberikan pertimbangan kepada pemerintah dan parlemen bahwa untuk 2009 TNI belum akan menggunakan hak politiknya. Baru pada 2014 TNI siap menggunakan pilihnya," kata Jenderal TNI Djoko Santoso.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007