Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menurunkan sejumlah tim ke lapangan mulai awal Ramadhan, dalam rangka memastikan kesiapan infrastruktur jalan dan jembatan nasional menghadapi arus mudik lebaran.
Sekretaris Ditjen Bina Marga Soebagiono memimpin pengecekan lapangan mulai dari Surabaya, Jawa Timur hingga Banyuwangi yang dilanjutkan ke pulau Bali. Berdasarkan pemantauan, Soebagiono menjelaskan jajaran di lapangan masih terus bekerja untuk mendukung kelancaran arus mudik lebaran.
"Untuk jalan Surabaya-Probolinggo ada beberapa yang harus kita benahi, masih ada beberapa lubang harus kita selesaikan sebelum pada H-10 pekerjaan dihentikan sementara,” ujar Soebagiono dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa.
Perhatian juga dilakukan terhadap pengerjaan jalan beton (rigid) pada ruas jalan Probolonggo-Situbondo. Ditjen Bina Marga mempercepat konstruksi rigid yang ditargetkan rampung sebelum arus mudik lebaran. Soebagiono mengatakan, pihaknya akan memantau progres pekerjaan tersebut hari demi hari agar selesai sesuai target.
“Kita juga akan melakukan leveling pada kanan kiri bahu jalan paket pekerjaan rigid Probolinggo-Situbondo supaya tidak ganggu aspek keselamatan pengendara, khususnya bagi pesepeda motor,” sambungnya.
Sekretaris Ditjen Bina Marga menuturkan kesiapan infrastruktur jalan dan jembatan dalam menghadapi arus mudik tahun ini jauh lebih baik, hal tersebut antara lain karena jalan tol Trans Jawa telah beroperasi seluruhnya mulai dari Banten hingga Probolinggo bahkan pengendara bisa teus menggunakan jalan tol hingga ke Malang, Jatim.
“(Kesiapan infrastruktur) Lebaran tahun ini lebih baik, jalan tol lebih siap. Tol Jakarta-Surabaya sudah bagus yang dapat memecah arus mudik, sekarang kita pastikan yang jalan non tolnya juga harus baik,” terang Soebagiono.
Sementara untuk di Bali, secara umum kondisi jalan dan jembatannya cukup baik. Namun memang sedang pekerjaan perbaikan jembatan. Ditjen Bina Marga akan memasang rambu-rambu agar para pengguna jalan terinformasi dan aspek keselamatan pengendara bisa terjaga.
Pada kesempatan yang sama, Soebagiono juga menyampaikan informasi terkait keberadaan Posko-Posko Siaga Jalur Mudik milik Ditjen Bina Marga. Posko tersebut akan disiagakan mulai H-10 hingga H+10 lebaran. Dalam setiap Posko akan ada petugas jaga serta kesiapan material dan kesediaan alat-alat berat pendukung yang dibutuhkan sewaktu-waktu untuk kondisi darurat seperti tanah longsor, jalan berlubang dan lainnya.
Baca juga: Pemerintah bahas persiapan mudik 2019 antisipasi kemacetan
Baca juga: Kemkominfo pastikan kesiapan telekomunikasi mudik-balik Lebaran
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019