Untuk operasi pasar, kami masih menunggu informasi dari TPID DIY

Gunung Kidul (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, masih menunggu koordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah DIY terkait operasi pasar pengendalian harga bawang putih.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gunung Kidul Johan Eko Sudarto di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan dari pemantauan petugas, diketahui harga bawang putih berkisar Rp55.000 per kilogram meningkat dibandingkan awal Mei yakni Rp50.000 per kilogram.

"Harga bawang putih fluktuatif saat ini memang masih ada peningkatan," katanya.

Dia mengatakan pemerintah sedang melakukan upaya penurunan harga bawang putih. Pemerintah DIY sendiri berencana mendatangkan 30 ton bawang putih, yang nantinya akan disebar ke seluruh kabupaten/kota.

"Untuk operasi pasar, kami masih menunggu informasi dari TPID DIY," katanya.

Johan mengatakan harga bahan pokok lainnya tergolong stabil, seperti bawang merah Rp35.000, telur ayam broiler naik Rp1000 menjadi Rp 24.000. Daging sapi terbaik tetap Rp120.000 per kilogram. "Untuk beras Ir 1 tetap Rp11.250, dan Ir 2 Rp9600 perkilogram. Tidak ada kenaikan," katanya.

Dia mengatakan pihaknya melakukan koordinasi untuk mengantisipasi elpiji 3 kg menjelang Lebaran nanti.

Sekertaris Dinas Perindustrian Perdagangan (Disperindag) Gunung Kidul Virgilio Soriano mengatakan sejak awal puasa pihaknya telah melakukan operasi pasar di sejumlah wilayah. Menurut pengamatan pihaknya, kenaikan harga berkisar Rp500 sampai Rp1.000 per satuan jenis barang.

"Hari ini ada operasi sembako murah di Bleberan dan Dengok (Kecamatan Playen). Kenaikan terjadi pada daging sapi, tomat, telur ayam broiler dan ayam kampung," kata dia.

Ia menambahkan operasi pasar ke depan akan terus dilakukan. Meskipun diakui, hingga saat ini stok bahan pangan di Gunung Kidul masih cukup aman. Pihaknya mengklaim soal kelangkaan barang belum akan terjadi.

"Jumlahnya masih aman, kita perkirakan tidak akan ada kelangkaan barang pokok," kata dia.

Pewarta: Sutarmi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019