"Hari ini kami menggelar Rakor bersama TPID Kota Pontianak guna menjaga stabilitas harga berbagai kebutuhan pokok sehingga tidak memicu inflasi di Kota Pontianak," kata Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan di Pontianak, Selasa.
Sebagaimana diketahui, inflasi di Kota Pontianak tahun 2018 tercatat 3,99 persen, atau angka itu naik 0,13 persen dari angka inflasi tahun 2017 yang tercatat 3,86 persen.
"Dengan program kerja yang telah disusun diharapkan angka inflasi Kota Pontianak dapat diturunkan ataupun dipertahankan di bawah angka 4 persen," ujarnya.
Ada beberapa program yang dilakukan TPID Kota Pontianak, di antaranya menjaga ketersediaan pasokan bahan pangan dengan program pengelolaan dan pengembangan sumberdaya perikanan budidaya, program pencapaian swasembada daging sapi dan peningkatan penyediaan pangan hewan, serta program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan untuk mencapai swasembada pangan, katanya.
Sementara itu, untuk menjaga keterjangkauan harga, pihaknya juga melakukan monitoring perkembangan harga sembako dan barang penting lainnya serta inflasi daerah. Selain itu, juga dilakukan monitoring distribusi sembako.
"Selain itu, kami juga memberikan informasi/link data harga sembako di papan informasi elektronik berupa running text di pasar tradisional yang ada di Pontianak," kata Bahasan.
Ia menambahkan, pihaknya membutuhkan rekomendasi Bank Indonesia Perwakilan Kalbar dalam mengantisipasi terjadinya inflasi di Kota Pontianak.
Baca juga: Pemkot Pontianak sesuaikan jam kerja selama Ramadhan
Baca juga: "Sotong pangkong" kuliner khas Ramadhan di Pontianak
Pewarta: Andilala
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019