Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden M Jusuf Kalla secara mendadak menyempatkan diri menerima perwakilan pengunjuk rasa dari Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) yang melakukan aksinya di depan Kantor Wapres, Jakarta. Wapres M Jusuf Kalla menemui langsung para pengunjuk rasa sesaat sebelum meninggalkan Kantor Wapres, Jakarta, Rabu, untuk berangkat ke Jakarta Convetion Center guna menutup Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi. Saat Wapres akan masuk ke dalam mobil dinasnya, ia melihat ada aksi unjuk rasa. Wapres kemudian bersedia menerima perwakilan mereka di Kantor Wapres. Dalam pertemuan tersebut Wapres menanyakan apa yang menjadi maksud unjuk rasa. Dalam pertemuan singkat tersebut, Ketua Umum APTRI Muhammad Arum menyerahkan beberapa fotokopi bukti-bukti dan berkas mengenai izin impor gula rafinasi yang dinilai penuh kejanggalan dan mematikan petani tebu. "Saya tadi sampaikan saat ini ada izin impor raw sugar sebanyak dua juta ton, padahal kapasitas produksi industri makanan dan minuman hanya sekitar 800 ribu ton," kata Arum. Hal ini, tambahnya, menimbulkan kejanggalan karena ada sekitar 1,2 juta ton gula rafinasi yang disinyalir justru mengalir ke pasar. Beredarnya gula rafinasi tersebut, tambah Arum, dipastikan akan memukul para petani tebu Indonesia. Menurut Arum, dalam pertemuan tersebut Wapres Jusuf Kalla menjanjikan agar segera menindaklanjuti laporan dan bukti-bukti yang disampaikan oleh asosiasi. "Wapres janji akan menindaklanjuti, dan tadi beliau ada kesan geram dengan kejadian ini. Bahkan beliau akan menindak secara tegas jika memang ada kesalahan," kata Arum. Menurut Arum, izin impor gula rafinasi tersebut diberikan oleh Menteri Keuangan. Dalam fotokopi yang disampaikan ke Wapres, Arum menjelaskan ada beberapa perusahaan yang diberikan izin impor oleh Menkeu meskipun hanya mengimpor 10 ton gula rafinasi. "Kami juga minta pabrik gula rafinasi termasuk dalam daftar investasi negatif di Indonesia," kata Arum. Aksi demo asosiasi tebu tersebut diikuti sekitar 5.000 orang dan sebelumnya telah melakukan aksi di Departemen Keuangan. Namun karena tidak berhasil menemui Menkeu, mereka mengalihkan aksinya ke Wapres. Arum mengaku puas bisa bertemu langsung dengan Wapres. Namun ia akan merasa lebih puas lagi jika janji Wapres tersebut dapat segera direalisasikan. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007