Makkah (ANTARA News) - Jemaah haji Indonesia, terutama yang berusia lanjut, yang bertolak dari pemondokan ke Masjidil Haram atau kembali usai thawaf dan shalat di masjid tersebut agaknya menjadi sasaran empuk bagi pencopet dan penjambret di kota suci Makkah.Pencopet di Misfalah, kawasan ramai di Makkah, tergolong lihai mencari mangsa, namun ibarat "sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya jatuh juga", maka copet juga punya kelemahan dan menemui sial, kata Kepala Sektor VIII, H. Muhammad Herman, di Media Center Haji (MCH) Makkah, Rabu.Copet di Misfalah punya organisasi, dan jika bekerja kerap dalam satu kelompok. Mereka umumnya yang bekerja di lapangan adalah pencopet wanita, dan menyamar sebagai pengemis mengenakan pakaian muslimah dan berkeliaran di sepanjang jalan di kawasan orang ramai."Saya kesal. Sudah banyak laporan kehilangan, tapi copetnya belum juga tertangkap," ungkap Herman, yang sejak kedatangan jemaah Indonesia pada 29 Nopember 2007 melakukan pengintaian di pemondokan jemaah Indonesia.Ia mengatakan, dari laporan yang diterima, Ketua Kelompok Terbang (Kloter) dan jemaah haji lainnya, tercatat sudah ada uang hilang senilai total Rp34.250.300 dan 25.000 riyal.Barulah pada Rabu dini hari, kata Herman, pelakunya dapat diringkus yang menyamar sebagai pengemis perempuan di tepi jalan Misfalah. "Pelakunya berkebangsaan asing dari Asia, ditangkap ketika meminta-minta uang. Tanganyang satu menengadah, tangan lainnya menjambret dan merogoh dompet korban," ujar Herman.Salah seorang pelakunya ditangkap dan langsung diserahkan kepada polisi Arab Saudi, yang kebetulan lokasi posnya tak jauh dari Tempat Kejadian Perkara (TKP). Ketika salah seorang pelaku ditangkap, maka ada sekira tujuh perempuan pengemis yang termasuk anggota kelompoknya langsung lari kucar-kacir ke Misfalah Shoping Center.Kepala Pengamanan Daerah Kerja (Daker) Makkah, AKBP Agus P., telah berulang kali mengingatkan ke jemaah Indonesia, agar tidak membawa uang terlalu banyak ke Masjidil Haram, namun tetap saja pesan itu tak diindahkan semua jemaah. "Patuhilah imbauan petugas," kata Agus menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007