Riga (ANTARA News) - Saat pemerintah Latvia bersiap untuk mundur, Perdana Menteri (PM) Aigars Kalvitis mengemukakan kepada jaringan televisi LNT, Rabu, bahwa pengunduran diri itu adalah satu-satunya penyelesaian untuk "meredakan kepala yang panas." PM Latvia yang paling lama berkuasa, Kalvitis (41) diperkirakan akan mengumumkan pengunduran dirinya menyusul satu pertemuan dengan Presiden Valdis Zatlers pukul 12:00 waktu setempat (16:00 WIB). Kendatipun koalisi empat partai yang berkuasa menguasai satu mayoritas di parlemen, pemerintah Kalvitis , yang dipimpin Partai Rakyat mendapat tekanan sejak Oktober ketika ribuan orang Latvia menuntut pemerintah mundur. Presiden Vaira Vike Freiberga waktu itu mengangkat Kalvitis 2 Desember 2004. Ia adalah satu-satunya perdana menteri di negara kecil Baltik itu bertahan dalam pemilu rahun 2006. Koalisi yang berkuasa itu termasuk Partai Rakyat,Perhimpunan Hijau dan Petani, Partai Pertama Lavia dan Partai Untuk Tanah Air dan Kebebasan. Mereka memiliki 56 kursi di parlemen satu kamar yang memiliki 100 kursi, demikian laporan DPA. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007