Tel Aviv/Gaza (ANTARA News) - Pejuang Palestina menembakkan lebih dari 2.000 roket ke Israel dari Jalur Gaza sejak awal tahun ini, kata wanita juru bicara Israel. Pada hari Selasa (4/12) saja, pejuang palestina menembakkan 21 roket buatan Qassam dan mortir ke wilayah Israel, kata wanita juru bicara tersebut. Pernyataan itu keluar sesudah serangan udara Israel atas pangkalan tentara Hamas di Gaza tengah pada Selasa pagi, yang menewaskan tiga pejuang gerakan keras tersebut, kata saksi dan petugas kesehatan. Saksi menyatakan pesawat Israel menembakkan dua peluru kendali ke pangkalan barat kota Beir Ballah di Gaza itu, yang segera menewaskan satu orang dan meluka-parahi dua lagi, yang kemudian tewas di rumahsakit. Sasaran itu ialah satu tenda pangkalan pelatihan sayap bersenjata Hamas, Brigade Qassam, kata mereka. Tentara Israel memastikan serangan itu, menyatakannya sebagai balasan atas serangan roket dan mortir tanpa henti dari Gaza di Israel selatan. Salah satu serangan roket itu melukai empat tentara Israel di pangkalan tentara negara Yahudi tersebut di luar Jalur Gaza pada Minggu. Angka resmi menyatakan sedikit-dikitnya 21 pejuang Hamas tewas akibat serangan udara Israel dan bakutembak dengan tentara Israel, yang masuk-keluar Jalur Gaza sejak awal pekan lalu. Pada Minggu, sedikit-dikitnya 13 mortir dan roket ditembakkan ke Israel selatan, kata tentara, dengan menambahkan bahwa pada November, lebih dari 240 mortir ditembakkan dari Gaza. Radio umum menyatakan Israel selatan berulangkali ditembaki mortir dari Gaza pada hari itu. Menteri Pertahanan Ehud Barak sebelumnya menyatakan memberi kuasa kepada tentara untuk menyasar bangunan pejuang Jalur Gaza seberang, yang dikuasai Hamas, saat Israel mempertimbangkan serangan luas tentara ke dalam wilayah itu. "Menteri pertahanan baru-baru ini memberi kuasa kepada tentara untuk memperluas gerakannya sebagai jawaban atas penembakan Hamas dengan mencakup sasaran keududukan tentara berawak Hamas," kata kantor Barak mengutip keterangannya pada sidang kabinet mingguan. Israel beberapa bulan terahir melancarkan serangan terhadap tempat peluncuran roket dan prasarana, tapi menahan diri dari menjadikan markas besar tentara Hamas sejak gerakan Islam itu merebut Gaza pada Juni, kata sumber keamanan tinggi kepada kantor berita Prancis AFP. Delapanbelas warga Palestina tewas dalam serangkaian serangan udara dan darat Israel di seluruh Gaza pada pekan lalu, menandai peningkatan tajam kekerasan di sana. Pasukan keamanan Israel menangkap satu warga Palestina, yang melepaskan tembakan di pos pemeriksaan di dekat kota kecil Ramallah di Tepi Barat sungai Yordan hari Minggu, tapi hanya melukai dirinya, kata jurubicara polisi. "Seorang warga Palestina tiba di pos penyeberangan Qalandiya dan mulai melepaskan tembakan dengan menggunakan pistol. Setelah beberapa tembakan, senjatanya macet dan orang Palestina itu ditangkap," kata jurubicara polisi wilayah Yerusalem Shmulk Ben Rubi. Penyerang tersebut menderita luka ringan akibat peluru, yang memantul dari senjatanya, kata Ben Rubi. Tak ada laporan mengenai korban lain. Pejuang Palestina tengah November menembakkan dua roket ke Israel selatan dari Jalur Gaza, tetapi meledak tanpa menimbulkan korban, kata sumber tentara Israel. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007