Berdasarkan informasi dari Badan Geologi dan PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Sinabung dalam rilisnya menyebutkan bahwa kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah tenggara.
Erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 120 mm dan durasi lebih kurang 42 menit 49 detik dengan kondisi saat ini terjadi hujan abu yang masih berlangsung.
Sementara itu, Gunung Sinabung berada pada status Level IV (AWAS) dengan rekomendasi masyarakat atau pengunjung agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km untuk sektor Utara-Barat, 4 km untuk sektor Selatan-Barat.
Serta dalam jarak 7 km untuk sektor Selatan-Tenggara, di dalam jarak 6 km untuk sektor Tenggara-Timur serta di dalam jarak 4 km untuk sektor Utara-Timur.
Masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar mewaspadai potensi banjir lahar terutama pada saat terjadi hujan lebat.
Gunung Sinabung terakhir kali meletus pada Senin 19 Februari 2018 dengan tinggi kolom abu mencapai kurang lebih 5.000 meter.
Saat itu, besarnya letusan membuat sejumlah desa di Kabupaten Karo gelap gulita akibat tertutup material abu vulkanik.
Dalam letusan tersebut terdengar suara bergemuruh dan disebut sebagai letusan terdahsyat pada 2018.
Pewarta: Juraidi dan Septianda
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2019