Jakarta (ANTARA News) - Meneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta mengungkapkan rencana pengurangan konsumsi premium bersubsidi di daerah Jabotabek pada tahap pertama akan mencapai sekitar 40 persen. "Dari 17 juta kiloliter premium bersubsidi, sekitar 15 juta kl ada di wilayah Jabotabek. Tapi masih ada 60 persen yang akan disubsidi," jelas Paskah di sela-sela diskusi tentang infrastruktur di Jakarta, Rabu. Dia mengatakan, BBM bersubsidi akan diprioritaskan pada kendaraan umum, dan kendaraan beroda dua. Dia menambahkan, jika mengacu pada harga BBM di luar negeri maka pemerintah seharusnya menaikkan subsidi hingga 50 persen untuk menambah alokasi subsidi BBM di APBN 2008 Rp42,085 triliun, atau Rp45,807 triliun jika ditambah subsidi BBM untuk PLN. Meskipun demikian, tambahnya, hingga saat ini pihaknya masih belum bisa memutuskan mekanisme apa yang akan dilakukan pemerintah untuk memenuhi target pengurangan itu. "Saya kepengin tahu, yang disubsidi apakah mobilnya atau sopirnya. Kalau sopir dicatat KTP-nya, kalau mobil dicatat plat nomer-nya. Apakah juga menggunakan kupon, kita belum putuskan," jelasnya. Bappenas juga, katanya, tengah menghitung seluruh dampak dari kebijakan yang akan diambil, termasuk jika terjadi antrian pajang di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Ditanya tentang kemungkinan pengalihan subsidi ke premiun beroktan 90, atau sedikit mendekati premium beroktan 92 (pertamax) sehingga beban subsidi lebih sedikit, Paskah menegaskan hal itu juga berarti kenaikan harga premium bersubsidi. "Pokoknya pemerintah tidak akan menaikkan harga BBM bersubsidi. Sekarang harga premium bersubsidi kan Rp4.500. Kita akan jaga itu," katanya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007