Oslo (ANTARA) - Musim panas tahun ini akan menjadi lebih hangat dibandingkan dengan biasanya di sebagian besar wilayah Eropa, menurut perusahaan teknologi informasi The Weather Company dalam laporan prakiraan, yang dikeluarkannya pada Senin.

Sementara itu, curah hujan diperkirakan akan berada di atas rata-rata sekitar bulan Juni dan Juli.

"Kendati terdapat perbedaan cukup besar dalam variasi model cuaca untuk musim panas, ... kedua versi yang disesuaikan itu menunjukkan suhu hangat yang menyebar pada musim panas kali ini, khususnya di Eropa bagian tengah dan timur," menurut laporan tersebut.

Laporan juga memperbarui perkiraan, sebelumnya yang menyebutkan bahwa Eropa selatan dan timur. Bulan Mei kali ini diperkirakan lebih sejuk dibandingkan perkiraan sebelumnya.

Perusahaan teknologi informasi milik IBM itu menyediakan prakiraan untuk kepentingan komoditas dan sektor energi.

Menurut ramalan, cuaca pada Mei di Inggris, Skandinavia dan Jerman akan hangat serta lebih kering dibandingkan dengan cuaca normal, sedangkan cuaca di Eropa tenggara lebih sejuk dan lebih basah daripada biasanya.

Pegunungan Alpen, Prancis dan Iberia juga lebih hangat dan kering.

Pada Juni di Inggris dan Skandinavia selatan, cuaca lebih sejuk dari biasanya dan di timur lebih basah sedangkan di barat lebih kering.
Jerman lebih hangat di selatan, sejuk di utara dan juga lebih basah.
Eropa tenggara lebih hangat dan lebih basah, sementara di Alpen, Prancis dan Iberia lebih hangat dan kering.

Bulan Juli, Inggris dan Skandinavia cuaca masih lebih hangat meskipun Inggris lebih sejuk dan lebih basah, sedangkan di Jerman hangat dan lebih basah.

Di Eropa Timur lebih hangat dan kering, Alpen, Prancis dan Iberia lebih sejuk dan basah.

Sumber: Reuters

Baca juga: Albania dicengkeram cuaca buruk
Baca juga: Minyak di New York Naik Karena Cuaca Dingin di Eropa Dan AS

Penerjemah: Maria D Andriana
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019