Jakarta (ANTARA News) - Persaingan untuk menarik investasi antar-negara ASEAN makin ketat sehingga Indonesia harus membenahi ketertinggalan untuk menarik investasi asing itu. "Kita memasuki era kompetisi ketat, sekarang kita mesti bersaing dengan negara-negara ASEAN untuk menjadi basis produksi," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), M. Lutfi di Jakarta, Rabu. Menurut Lutfi, Indonesia sebenarnya merupakan lokasi yang menarik untuk investasi karena memiliki sumber daya energi, komoditas primer, dan pasar yang sangat besar. "Sekarang kita tertinggal antara lain karena memburuknya iklim investasi. Ini sedang diperbaiki, mudah-mudahan ada perbaikan signifikan," katanya. Perubahan "mindset" pemerintah dalam penanganan investasi, menurut Lutfi, merupakan bagian dari upaya pemerintah memberikan insentif bagi masuknya investasi. Menurut Lutfi, pemberlakuan PP Nomor 1 tahun 2007 tentang fasilitas Pajak Penghasilan (PPh) merupakan bagian dari upaya untuk memperbaiki iklim investasi guna menarik investasi. Yang diperlukan Indonesia, menurut dia, sebenarnya bukan hanya pengurangan PPh karena di Malaysia dan Singapura juga ada "tax holiday". "Kalau anda dengar bahwa pabrik Panasonic di Tangerang tutup. Itu karena kita kurang kompetitif. Sekarang mereka pergi ke China dan Malaysia. Setelah kami selidiki, ternyata mereka pindah ke sana karena mendapat insentif lebih menarik," katanya. Ia mencontohkan, di Malaysia mereka dimasukkan ke dalam Malaysian Super Coridor Company dan diberi fasilitas "tax holiday" selama delapan tahun.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007