Yogyakarta (ANTARA) - PT PLN pada 2008 akan membatasi permintaan listrik untuk industri karena pada tahun itu pemenuhan kebutuhan listrik semakin sulit, dan PLN akan lebih mengutamakan pemenuhan kebutuhan listrik untuk rumah tangga. "Kebijakan tersebut terpaksa ditempuh karena 2008 akan menjadi tahun yang berat bagi PLN dalam mengatasi krisis energi listrik di tanah air," kata Diretur Utama PT PLN, Edi Widiyono, di Yogyakarta, Rabu. Menurut dia, jika tidak dilakukan antisipasi yang tepat, akan terjadi krisis listrik yang bisa menyebabkan pemadaman listrik secara bergilir. Ia mengatakan melonjaknya harga bahan bakar minyak (BBM) sejak beberapa waktu lalu menjadi sumber utama penyebab semakin tingginya permintaan listrik kepada PT PLN, karena kalangan industri yang selama ini menggunakan BBM untuk pembangkit listrik, kemudian beralih menggunakan listrik dari PLN. Kata Edi, salah satu upaya yang bisa dilakukan PLN adalah dengan membangun pembangkit listrik baru. "Namun, pembangkit listrik baru tersebut paling cepat baru bisa dioperasikan pada 2009," katanya. Karena itu, alternatif lain yang bisa dilakukan PLN adalah membatasi permintaan listrik dari kalangan industri agar tidak mengurangi jatah pasokan listrik untuk rumah tangga. Kata dia, jika perusahaan atau industri menggunakan BBM untuk pembangkit listrik, mereka akan mengeluarkan biaya jauh lebih besar dibandingkan jika mereka menggunakan listrik PLN. "Yang perlu dipahami adalah bahwa listrik dari PLN memperoleh subsidi dari pemerintah sehingga diharapkan kepada para pengelola industri untuk tidak menambah kesulitan pemenuhan energi listrik ini, dan bersama-sama memecahkan energi primer BBM yang mahal itu," katanya. Ia mengatakan, jangan kemudian beralih menggunakan listrik PLN yang mendapat subsidi dari pemerintah. "Listrik bersubsidi ini dimaksudkan untuk masyarakat, bukan untuk industri," katanya. Menurut Edi, permintaan listrik PLN dari kalangan industri pascakenaikan harga BBM sangat terasa, khususnya dalam satu bulan terakhir, seperti permintaan listrik di wilayah Jawa Barat meningkat hingga 300 megawatt. "Jika masalah tersebut terus berlanjut hingga 2008, ini akan menjadi persoalan serius dan bisa terjadi krisis energi listrik, sehingga kemungkinan akan ada pemadaman bergilir," katanya. Karena itu, kata dia, pada 2008 PT PLN akan melakukan penataan secara ketat manajemen pemenuhan permintaan energi listrik dari kalangan industri. "Apalagi pada 2008 nanti menjelang Pemilu, sehingga pasokan listrik harus benar-benar dijaga agar tidak muncul dugaan-dugaan miring," katanya. Ia menambahkan, meskipun dalam kondisi yang sulit, PT PLN tetap memprioritaskan pembangunan pembangkit listri baru, karena investasi ini merupakan jalan terbaik agar terlepas dari krisis energi listrik. "Dari 35 proyek pembangkit listrik yang sedang dibangun, semuanya siap beroperasi pada 2009. Jika semua itu bisa beroperasi, PLN tidak akan membatasi penggunaan listrik," katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007