Jakarta (ANTARA) - Bazaar Ramadhan 1940 H di Matraman, Jakarta, yang diselenggarakan sejak awal puasa menjadi peluang bisnis bagi warga setempat untuk menjajakan hidangan berbuka puasa.
Firman salah satu pedagang makanan di Bazaar Ramadhan Matraman ini menjual Lemang, makanan khas Sumatera yang terbuat dari beras ketan ketan dan santan dimasukan kedalam seruas bambu, kemudian di bakar sampai matang. “Saya jual Rp50.000/batang," kata Firman, yang ditemui di tengah-tengah penyelenggaraan Bazar Ramadhan Matraman, Jakarta Timur, Senin.
Selain menjual lemang, Firman juga menjajakan makanan lain, di antaranya serabi, lupis, ongol-ongol, dan kelepon. Untuk serabi di jual seharga Rp10.000 per pasang, sedangkan untuk lupis, ongol-ongol, dan kelepon dijual dengan harga Rp10.000 per tiga buah.
Pedagang lain yang berjualan di Bazaar Ramadhan Matraman ini adalah Eko yang berjualan kue kamir khas Pekalongan Jawa Tengah. “Kue sejenis apem, yang terbuat dari tepung beras atau tepung terigu, identik dengan tape,” kata Eko, yang baru pertama berjualan di Bazar Ramadhan Matraman.
Kemudian ada juga Agustina yang merupakan pendatang baru di bazar ini, dia berjualan karena melihat bazaar di Matraman ini selalu ramai tiap tahun. “Saya baru kali ini jualan disini, katanya ramai jadi saya tahun ini mencoba jualan kalau tahun lalu saya yang jajan,” kata Agustina.
Agustina menjual es buah, risol, kolak, aneka gorengan dan Lopis Betawi. Lupis Betawi adalah makanan khas Jakarta yang banyak bermunculan saat bulan puasa, terbuat dari ke ketan putih yang disajikan dengan gula merah cair, rasa dari lopis ini manis dan legit.
Agus, salah seorang pengunjung yang baru pertama kalinya ke Bazaar Ramadhan Matraman setelah diinformasikan teman-teman kalau ingin ngabuburit sambil mencari takjil bisa ke lokasi ini.
Bazaar Ramadhan diadakan di samping Masjid Jami’ Matraman, di Jalan Pegangsaan RT001/RW4, Menteng, Matraman, Jakarta Pusat. Bazaar Ramadhan ini buka selama bulan Ramadhan sejak pukul 15.00 WIB.
Pewarta: Ganet Dirgantara danan Agus Saeful Iman
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019