Bandar Lampung (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta segera dilakukannya studi kelayakan yang mendalam tentang kemungkinan dibangunnya jembatan antara Merak (Banten) - Bakauheni (Lampung) yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera. "Lakukan kajian yang seksama, studi kelayakan. Apabila memungkinkan dari segi ekonomi, geografis, serta kontrol terhadap infrastruktur itu, maka program besar itu bisa dilakukan," kata Presiden Yudhoyono pada puncak peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) XXVII di Lapangan Way Halim, Bandar Lampung, Rabu. Presiden yang didampingi Ibu Ani Yudhoyono mengatakan kalau Sumatera-Jawa bisa dihubungkan, maka akan membawa keuntungan nyata bagi masyarakat di kedua pulau. Perekonomian masyarakat di Sumatera dan Jawa, katanya, bisa tumbuh dan mekar dengan terjadinya lintas perdagangan. Karena itu, katanya, jika hasil studi kelayakan menyatakan layak untuk dibangun, maka tentu jembatan itu harus dibangun untuk pengembangan ekonomi Sumatera dan Jawa. Pernyataan Presiden disampaikan menanggapi permintaan Gubernur Lampung, Sjachroedin ZP agar pemerintah memperhatikan empat hal, yakni jembatan yang menghubungkan Sumatra-Jawa, jalur kereta api lintas Sumatra, jalan raya (highway) sepanjang Sumatera, serta masalah ketersediaan energi. Menanggapi hal lainnya, Presiden meminta agar persoalan pembangunan jalur kereta api juga harus dilihat lebih seksama, mengingat ada nilai plus minus dalam pembangunan jalur KA. "Tetapi kalau itu solusi, mengangkut banyak manusia dan barang, tentu harus dibangun sesuai kemampuan anggaran pusat dan daerah," katanya. Sedangkan soal jalan raya lintas Sumatera, Presiden meminta agar masalah itu direncanakan secara seksama dengan mensinkronkan besaran anggaran pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang diperlukan. Mengenai ketersediaan energi, Kepala Negara mengatakan bahwa saat ini perlu dikembangkan energi alternatif yang bersih dan ramah lingkungan, yang bukan bersumber dari fosil. (*)
Copyright © ANTARA 2007