Jakarta (ANTARA) - Pemusatan latihan nasional (Pelatnas) wushu menjelang Kejuaraan Dunia Wushu Shanghai 2019 dan SEA Games 2019 tetap berjalan seperti program yang sudah terjadwal selama bulan puasa ini.

"Secara keseluruhan tidak ada yang berubah di Ramadhan, sama saja dengan hari biasa, hanya soal training load saja," kata pelatih Tim Pelatnas Wushu Abi Hasbullah di Jakarta, Senin.

Latihan tetap dilakukan dua kali sehari pada pagi dan sore hari. Saat ini ada 25 atlet yang tergabung pada pemusatan latihan.

"Dari 25 atlet, sembilan orang muslim, tapi mereka tetap latihan bersama dengan porsi yang sama," kata Abi.

Abi menganggap Ramadhan bukan waktu yang mempersulit atlet karena sebaliknya memberikan keuntungan lebih jika atlet benar-benar memahaminya.

"Ada dua yang didapat atlet selama benar-benar berpuasa dan tetap latihan yakni ketahanan fisik yang lebih baik, dan juga mental yang lebih terasah," kata Abi.

Selama Ramadhan atlet yang berpuasa tetap harus memperhatikan asupan nutrisi, gizi seimbang saat berbuka dan sahur, harus cukup karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral.

Begitu juga dengan kebutuhan air, setidaknya atlet meminum 10 gelas air atau 2,5 liter per hari di luar jam berpuasa.

"Saya juga mengharuskan atlet mengonsumsi suplemen makanan saat sahur, saya juga minta atlet konsumsi pisang saat sahur karena dapat menahan cairan tubuh lebih lama," sambung Abi.

Sekretaris Jendral Pengurus Besar Wushu Indonesia Ngatino mengatakan, timnas wushu sedang mempersiapkan diri untuk SEA Games 2019.

Pelatnas ini, kata dia, sudah berlangsung sejak Februari sampai menjelang SEA Games dengan jumlah semula yang tergabung pada Pelatnas 33 atlet

"Setelah hasil tes fisik dan lain-lain, sudah kita eliminasi, kini tinggal 25 orang, dan saat kejuaraan nasional wushu serta pra PON akan dieliminasi lagi, nanti yang terpilih akan sesuai dengan kuota SEA Games 16 orang," ujarnya.

Baca juga: Timnas putra libur latihan selama Ramadhan


Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2019