Bandarlampung (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak seluruh masyarakat bersama jajaran pemerintah agar melakukan berbagai langkah nyata untuk mewujudkan swasembada pangan di Tanah Air. "Tidak cukup hanya dengan unjuk rasa, berbicara menyalahkan sana sini. Kalau sepakat tidak ingin impor pangan, mari kita lakukan langkah nyata untuk meningkatkan produksi pangan," kata Presiden Yudhoyono pada puncak peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) XXVII dan peresmian pembukaan "Indonesian Food Expo 2007" di Lapangan Way Halim, Bandarlampung, Rabu. Presiden yang didampingi Ibu Ani Yudhoyono menegaskan tekad pemerintah untuk mencapai swasembada pangan, khususnya beras, yang kemudian diikuti produk lain, seperti jagung dan daging sapi. "Kita harus menuju swasembada pangan, tidak perlu impor pangan dari negara lain. Mari kita lakukan langkah nyata untuk memenuhi standar sebagai negara yang memiliki ketahanan pangan yang baik," katanya. Menurut Presiden, negara yang dikatakan memiliki ketahanan pangan yang baik apabila pangan tersedia, rakyat bisa beli, harga terjangkau dan tidak harus tergantung sumber pangan negara lain. Dikatakannya, program nasional peningkatan produksi beras nasional sebanyak dua juta ton pada 2007 diharapkan bisa dicapai dan akan terus ditingkatkan pada tahun-tahun mendatang. Di akhir sambutannya, Presiden Yudhoyono mencanangkan "Dua Juta Akseptor Inseminasi Buatan menuju Swasembada Daging Sapi 2010" dan "Gerakan Selamatkan Pesisir". Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara secara simbolis juga menyerahkan bantuan kepada para peternak sapi, petani, nelayan, dan penyuluh pertanian serta menyerahkan penghargaan kepada sejumlah petani, guru, dan penyuluh berprestasi. Bantuan yang diberikan berupa 4.000 ekor sapi "Brahman Cross" senilai Rp54,3 miliar, 197 unit "Solar-Packad Dealer" Nelayan senilai Rp98,5 miliar, sarana penanganan pasca panen senilai Rp71 miliar, Dana Program Kemandirian Pangan senilai Rp112,1 miliar, serta bantuan operasional Penyuluh dan PHP dalam bentuk 4.030 unit sepeda motor senilai Rp60 miliar dan 63 unit mobil senilai Rp16,9 miliar. Sedangkan penghargaan diberikan kepada 1.610 petani berprestasi dalam bentuk tabungan senilai Rp32,3 miliar, kepada 44 guru sekolah pertanian berprestasi dalam bentuk tabungan senilai Rp880 juta, kepada 311 penyuluh berprestasi dalam bentuk tabungan senilai Rp6,22 miliar, serta penghargaan kepada Pelabuhan Samudera Kendari sebagai pelabuhan perikanan terbaik. Hadir dalam acara tersebut antara lain Menteri Pertanian Anton Apriyantono, Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numbery, Mendagri Mardiyanto, Mensesneg Hatta Radjasa, Seskab Sudi Silalahi, Kepala Perwakilan FAO di Indonesia, Man Ho So, serta Gubernur Lampung Sjachroedin ZP. Usai acara, Presiden meninjau pameran "Indonesia Food Expo 2007". Setelah itu, Presiden dan Ibu Ani Yudhoyono juga menyempatkan diri meninjau acara makan ikan bakar massal oleh sekitar 10.000 pelajar se-Provinsi Lampung. Ikan segar yang disiapkan untuk acara makan ikan bakar massal itu mencapai empat ton. Acara kemudian dicatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI). (*)
Copyright © ANTARA 2007