Praha (ANTARA News) - Film "Ibunda" karya Teguh Karya yang meraih sembilan Piala Citra di Festival Film Indonesia 1986 dipilih menjadi pembuka pekan Film Indonesia, yang digelar Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Praha bekerjasama dengan Czech National Film Archive di Cinema Ponrepo, Bartolomejska, Praha, 3-11 Desember 2007. Pekan film dibuka pejabat dari Kementerian Kebudayaan Ceko, Helena Frankova, itu mendapat sambutan tidak saja dari masyarakat Indonesia yang berada di Praha, tetapi juga warga Ceko, termasuk mantan Duta Besar Ceko untuk Indonesia, Jaroslav Olsa, dan Zorica Dubovska, seorang pakar tentang Indonesia, serta dari kedutaan besar negara sahabat, seperti Mongolia dan Filipina. Dalam pekan film tersebut, juga ditayangkan film "Cinta Dalam Sepotong Roti", "Suci Sang Primadona", "Pejuang" dan "Pagar Kawat Berduri". Seperti disampaikan oleh pembawa acara, Fryda Lucyana, dari Jakarta dan Tomas Petru dari Ceko, mantan penerima beasiswa Darmasiswa, film-film tersebut merupakan film pilihan yang mendapatkan berbagai penghargaan ditingkat nasional dan internasional. Film Pejuang, misalnya, membuat Bambang Hermanto (kini almarhum) selaku peran utama mendapatkan penghargaan sebagai aktor terbaik pada Festival Film Moskow pada 1961. Direktur Arsip Nasional Film Ceko, Vladimir Opela, dalam pidato pembukaannya menyambut baik kerja sama dengan Indonesia dan mengharapkan kegiatan pemutaran film dapat dilanjutkan pada tahun-tahun mendatang. Sedangkan, Duta Besar RI untuk Ceko, Prof DR Salim Said, yang juga seorang kritikus film dan pengamat militer, mengatakan bahwa film Indonesia telah berkembang sejak lama, sayangnya Indonesia baru mempunyai sinematek pada tahun 1970-an sehingga sulit mendapatkan dokumentasi film-film lama tersebut. Salim Said juga mengatakan bahwa pemutaran film merupakan sarana mempromosikan kebudayaan Indonesia sebagai langkah awal untuk memperingati 50 tahun perjanjian kebudayaan antara Indonesia dan Ceko yang akan dilakukan pada tahun 2008. Sementara itu, Helena Frankova mengharapkan makin banyak film Indonesia yang dapat ditayangkan di Ceko pada tahun-tahun mendatang dan tidak lupa menyampaikan selamat kepada Indonesia yang berhasil menyelenggarakan pekan filmnya di Ceko. Berbagai pendapat juga disampaikan oleh para penonton. Diantaranya dari mantan Dubes Ceko di Indonesia, Jaroslav Olsa, yang menghargai penyelenggaraan pekan film Indonesia di Praha dan dinilainya akan dapat mempererat hubungan antara Indonesia dan Ceko. Hal yang sama juga disampaikan oleh Dr. Kavalirek, seorang pengusaha Ceko yang menyatakan bahwa pemutaran film adalah sarana yang bagus untuk mempererat persahabatan kedua negara. Sementara itu Sekretaris I Bidang Penerangan, Sosial dan Budaya KBRI Praha, Azis Nurwahyudi, mengatakan, dalam rangka promosi Indonesia melalui film, KBRI Praha tidak saja bekerjasama dengan Arsip Nasional Film Ceko tetapi juga dengan Akademi Perfilman di Praha dan di Olomouc untuk memutar film Indonesia dan mengadakan seminar tentang perkembangan perfilman Indonesia di kedua tempat tersebut. Dituturkan pula bahwa akademi film di Praha telah menawarkan beasiswa kepada mahasiswa perfilman dari Indonesia untuk mendalami cinematografi di Praha selama setahun, demikian Azis Nurwahyudi. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007