Harga bawang putih yang semula mengalami kenaikan, kini mulai turun
Jakarta (ANTARA) - Harga sejumlah bahan kebutuhan pokok seperti daging ayam, telor, bawang putih, bawang merah di Pasar Cikini, Jakarta Pusat cenderung mengalami penurunan pada awal Ramadhan.
"Harganya ada yang turun tetapi ada juga yang masih stabil. Alhamdulillah, belum ada yang naik hari ini," kata Nur saat menjelaskan perubahan harga bawang putih dan bawang merah di lapaknya di Pasar Cikini, Jakarta, Senin.
Memasuki hari pertama bulan puasa, harga ayam, cabai, bawang merah dan bawang putih cenderung turun sekitar 4 sampai 40 persen dibandingkan beberapa hari sebelumnya.
Yeyen, pedagang ayam, mengatakan harga ayam segar di pasar tersebut pada awal Ramadhan ini sekitar Rp48.000 per ekor, empat persen lebih rendah dibandingkan Rp50.000 per ekor pada beberapa hari sebelumnya. Sementara harga bawang merah turun 20 persen, dari Rp50.000 menjadi Rp40.000 per kilogram.
Sedangkan harga cabai juga turun 11-12 persen, dari Rp40.000 menjadi Rp35.000 per kilogram.
Sementara itu, harga bawang putih turun sampai 40 persen dari sekitar Rp80.000 menjadi Rp65.000 per kilogram.
Nur mengatakan penurunan berkat jumlah pasokan yang sudah pulih setelah sebelumnya berkurang. Sementara pengiriman komoditas tersebut juga tidak lagi mengalami keterlambatan seperti yang terjadi beberapa hari sebelumnya.
Berbeda dengan komoditas pangan yang harganya turun pada awal bulan puasa tahun ini, beberapa harga pangan lain tercatat datar, di antaranya telur, minyak, daging dan beras.
Harga beras tercatat sekitar Rp8.500-Rp13.000 per kilogram, tidak berubah dibandingkan beberapa hari menjelang bulan puasa.
Selain itu, harga telur juga tidak mengalami perubahan dibandingkan hari sebelumnya, sebesar Rp25.000 per kilogram.
Sementara itu, harga daging tercatat sekitar Rp120.000 per kilogram, hampir sama dibandingkan dengan beberapa hari sebelumnya.
"Perubahan pasti ada, cuma tidak signifikan," tegas pedagang daging, Sutrisno, di lapaknya di Pasar Cikini.
Pewarta: Katriana, Taufik Ridwan
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019