"Tingkat partisipasi pemilih untuk masing-masing pemilihan berbeda-beda, namun seluruhnya di atar 85 persen," kata Anggota KPU Kudus Ahmad Kholil di Kudus, Senin.
Untuk pemilihan presiden dan wakil presiden, katanya, dari daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 637.686 orang, tingkat kehadirannya mencapai 548.297 persen atau 85,98 persen.
Persentase serupa juga terjadi pada pemilihan anggota DPRD provinsi. Jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat 85,98 persen, sedangkan DPR 85,79 persen dan DPD 85,89 persen.
Sementara, untuk DPRD Kabupaten Kudus, kata dia, tingkat kehadiran pemilihnya mencapai 85,72 persen atau 546.639 orang.
KPU Kudus optimistis partisipasi pemilih Pemilu 2019 di Kabupaten Kudus tinggi, ini juga didasarkan pada hasil Pemilihan Kepala Daerah Kudus yang juga mencapai sekitar 84 persen.
"Tren partisipasi pemilih di Kabupaten Kudus memang cenderung naik, karena adanya dukungan sejumlah kegiatan sosialisasi yang digelar secara masif," ujarnya.
Bahkan, kata dia, KPU juga mengggelar acara yang menarik minat masyarakat hingga dari pintu ke pintu didatangi untuk mengingatkan mereka agar tidak menjadi golongan putih (golput) alias tidak mencoblos.
"Kami juga menggandeng relawan demokrasi yang memiliki tanggung jawab melakukan sosialisasi dan pemahaman tentang pemilu di kalangan masyarakat atau komunitas mereka," ujarnya.
Relawan demokrasi yang direkrut, kata dia, terbagi dalam 10 basis, yakni basis pemula, basis pemuda, basis disabilitas, basis netizen, basis keluarga, basis marginal, basis berkebutuhan khusus, basis perempuan, basis keagamaan, dan basis komunitas.
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Eddy K Sinoel
Copyright © ANTARA 2019