Medan (ANTARA) - Sebanyak 11 penyelenggara pemilu di Sumatera Utara, baik petugas KPPS, PPS, dan PPK meninggal dunia saat menjalankan tugas.
Ketua KPU Sumut Yulhasni saat membuka rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan dan perolehan suara Pemilu 2019 di Medan, Senin, mengatakan, pemilu yang sudah berjalan memang banyak menguras tenaga dan pikiran petugas penyelenggara pemilu.
Berdasarkan laporan yang dihimpun, tercatat di Sumatera Utara telah meninggal dunia sebanyak 11 orang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK)
Untuk itu pihaknya mengaturkan duka cita yang mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan oleh garda terdepan pemilu, yakni KPPS, PPS, dan PPK dalam melaksanakan tugas mulia sebagai penyelenggara pemilu.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi dukungan, terkhusus kepada rekan-rekan penyelenggara di tingkat KPPS, PPS, PPK, dan KPU Kabupaten/Kota. Kerja keras kita patut menjadi catatan sejarah," katanya.
Dia juga menyampaikan kesuksesan penyelenggaraan pemilu selalu dilihat dari partisipasi masyarakat.
Pada Pemilu 2014 tingkat partisipasi hanya berkisar 69 persen, sedangkan pada Pemilu 2019 angka partisipasi diperkirakan mencapai 79,91 persen atau melampaui target nasional sebesar 77,5 persen dan target KPU Sumut di angka 70 persen.
"Antusias masyarakat menggunakan hak suara tidak terlepas dari semakin membaiknya pendataan pemilih dan model sosialisasi yang kreatif serta peran peserta pemilu melakukan sosialisasi ke masyarakat," katanya
Baca juga: Lagi, Ketua KPPS di Sukabumi meninggal
Baca juga: Satu lagi petugas KPPS di Surabaya meninggal
Baca juga: Petugas KPPS meninggal dunia bertambah jadi 438 orang
Pewarta: Juraidi
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019