Hongkong (ANTARA News) - WWF, satu kelompok pencinta lingkungan hidup mendesak perusahaan-perusahaan untuk mencoret masakan sayap hiu di coret dari daftar menu hidangan prasmanan yang ditawarkan restoran menyusul meningkatnya permintaan di tengah-tengah peningkatan ekonomi menjelang musim liburan, demkian laporan media massa di Hongkong, Selasa. Sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh Dana Suaka Margasatwa (WWF) memperlihatkan sedikitnya 26 organisasi, perusahaan termasuk bank dan universitas serta badan-badan non-pemerintah mengatakan mereka tak akan membelikan atau mentraktir klien mereka dengan hidangan sayap hiu , harian the South China Morning Post melaporkan. Walaupun adanya pernyataan 26 organisasi, perusahaan dan badan non pemerintah, namun menurut Clarus Chu, pejabat WWF masih banyak hal yang dibutuhkan untuk dilakukan agar perusahaan mau mencoret masakan sayap hiu dari daftar menu mereka untuk acara makan malam dan prasmanan. "Kami tidak melarang sepenuhnya keinginan untuk mmengkonsumsi masakan sop sayap hiu namun kita harus menginat agar sumber alamnya tetap terjaga, sebaiknya kita untuk sementara menghentuikan kebiasaan mengkonsumsi masakan istimewa tersebut,` kata Chu. Dari data yang diperoleh pemerintah bekas koloni Inggris itu mengimport lebih dari 4.000 ton sayap hiu kering setiap tahunnya. laporan sebelumnya mengunkapkan Hong Kong mengkonsumsi 80 persen dari perdagangan global sayap hiu. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007