saat ini di kawasan Jabodetabek saja jumlah kendaraan roda dua sudah mencapai 18 juta, sedangkan di tingkat nasional mencapai 91 juta
Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menyatakan, pengembangan kendaraan listrik yang ada di Indonesia jangan sampai kalah dengan negara-negara di benua Eropa yang telah melakukan pengembangan mobil elektrik dengan pesat.
"Jangan kalah dengan negara-negara Eropa yang akan melarang kendaraan konvensional berbahan bakar minyak mengaspal di jalan-jalan pada tahun 2030. Semua harus beralih ke elektrik," kata Bambang Soesatyo dalam rilis yang diterima di Jakarta, Senin.
Menurut Bambang Soesatyo, pihaknya mendukung terbentuknya komunitas motor dan mobil listrik di berbagai daerah di Indonesia.
Hal tersebut, lanjutnya, karena kendaraan listrik dinilai juga harus menjadi tren gaya hidup baru masa depan karena efisien dan ramah lingkungan.
Apalagi, ia mengingatkan bahwa saat ini di kawasan Jabodetabek saja jumlah kendaraan roda dua sudah mencapai 18 juta, sedangkan di tingkat nasional mencapai 91 juta.
Dengan beralih ke kendaraan listrik, Bambang menyatakan hal itu akan berkontribusi terhadap pembersihan udara terhadap polusi yang ada di langit Nusantara.
Politisi Golkar itu menyarankan aparatur pemerintah baik dari tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota, maupun BUMN mulai menggunakan kendaraan listrik seperti motor listrik sebagai pilihan kendaraan dinas.
Sebagaimana diwartakan, kalangan akademisi memaparkan sejumlah rekomendasi pengembangan mobil listrik di Indonesia, di antaranya fokus penerapan teknologi hibrid, plug in hybrid, maupun baterai pada dua jenis kendaraan terlaris yaitu mobil serba guna (MPV) dan sport (SUV).
"Pasar kendaraan kita didominasi MPV sekitar 32 persen dan SUV 17," kata Ketua Tim Teknis Mobil Listrik Nasional (Molina) Agus Purwadi pada pemaparan kesimpulan hasil Riset Komprehensif Electrified Vehicle dengan Melibatkan Perguruan Tinggi, di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan MPV merupakan kendaraan yang cocok dengan selera masyarakat Indonesia karena bisa memuat banyak penumpang dan SUV yang selain semakin disukai masyarakat Indonesia juga merupakan tren dunia. Karena itu, lanjut dia, kedua jenis tersebut paling tepat dikembangkan untuk program mobil listrik atau electrified vehicle.
Pengembangan teknologi listrik baik berbasis hibrid, plug in hybrid, maupun baterai, untuk MPV dan SUV, menurut dia, juga akan menyelesaikan problem borosnya pemakaian BBM untuk transportasi di Indonesia.
Sebelumnya, PT Blue Bird Tbk juga telah meluncurkan mobil bertenaga listrik sebagai armada terbaru untuk layanan Bluebird dan Silverbird yaitu BYD e6 A/T dan Tesla Model X 75D A/T yang akan mulai beroperasi Mei 2019.
Peluncuran mobil taksi listrik itu dihadiri Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri ESDM Ignasius Jonan serta Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf di kantor pusat Bluebird Group di Jakarta, Senin (22/4).
Presiden Direktur Blue Bird Group Holding, Noni Purnomo mengatakan untuk tahap awal, perusahaan akan melakukan pilot project dengan mengoperasikan 30 unit taksi listrik, terdiri atas 25 taksi Bluebird BYD e6 A/T dan 5 taksi Silverbird Tesla Model X 75D A/T.
"Pilot project 30 unit taksi listrik ini langkah awal. Ini menjadi katalis untuk menghijaukan transportasi di Indonesia," kata Noni.
Baca juga: Bakrie Autoparts dukung pengembangan kendaraan listrik
Baca juga: Luhut pastikan Perpres kendaraan listrik segera terbit
Baca juga: Jonan: kendaraan listrik kurangi ketergantungan impor minyak
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019