Jakarta (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mendesak Kapolri Jenderal Sutanto mengusut kasus penganiyaan terhadap kadernya di Bangkalan, Madura, hingga tuntas.
Sekretaris Jenderal DPP PPP Irgan Chairul Mahfiz di Jakarta, Selasa, menegaskan, kasus penganiayaan yang dialami Nur Hidayat, anggota DPRD Bangkalan dari PPP yang dikenal vokal tersebut bukan kriminal biasa.
"Kami menuntut Kapolri mengusut tuntas kasus ini agar kejadian serupa tidak menimpa kader yang lain. Ini bukan kriminal biasa tapi ada tendensi politik," katanya.
DPP PPP menduga kasus penganiayaan terhadap Ketua Anak Cabang PPP Kecamatan Blega, Bangkalan tersebut terkait akan digelarnya pemilihan kepala daerah di kabupaten itu tahun depan.
Menurut Irgan, kasus penganiayaan diduga melibatkan salah seorang pejabat publik, namun dia tidak mau menyebutkan pejabat yang dimaksud.
"Itu menjadi tugas polisi untuk mengusutnya. Yang jelas kami menuntut kasus itu diusut tuntas tanpa pandang bulu sehingga terungkap terang benderang dalang dan motifnya," kata Irgan.
DPP PPP juga membentuk tim advokasi dan tim investigasi terkait kasus penganiayaan yang dialami Nur Hidayat.
Pada Jumat (30/11), Nur Hidayat sedang mengendarai sepeda motor bersama anaknya, Samjaya Suwono (7,5) ditabrak mobil jenis Toyota Kijang di depan Pasar Blega.
Saat keduanya jatuh dari motor, dari mobil bernomor polisi L 2895 LK turun tiga laki-laki, salah satunya membawa parang dan langsung menyerang Nur Hidayat hingga mengalami luka di sekujur tubuhnya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007