Nusa Dua (ANTARA News) - Bank Negara Indonesia (BNI) ditunjuk oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai satu-satunya bank resmi (official partner) yang melayani pembayaran utusan PBB, transaksi perbankan dan penukaran mata uang asing selama penyelenggaraan Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC). "Saya bersyukur BNI merupakan satu-satunya bank yang ditunjuk oleh PBB dalam melayani transaksi keuangannya," kata Pemimpin Wilayah Bali dan Nusa Tenggara BNI Soemartono di arena UNFCCC di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Selasa. Transaksi keuangan PBB yang harus dilayani BNI adalah pembayaran dana kepada pada peserta utusan PBB yang datang ke pertemuan UNFCCC di Nusa Dua, 3-14 Desember 2007. PBB mempercayakan pembayaran dana senilai lebih dari 600 ribu dolar AS kepada BNI untuk dibagikan kepada 525 orang utusan PBB dari 186 negara yang hadir di Bali. "Saya langsung mendapat surat dari PBB untuk melaksanakan pembayaran itu," kata Soemartono. Ia menambahkan, penunjukan BNI tidak terlepas dari keberadaan BNI yang merupakan satu-satunya bank di Indonesia yang mempunyai cabang di Kota New York, AS, yang menjadi markas besar PBB. Selain itu, lanjutnya, BNI juga kebetulan memiliki cabang di Hotel Westin, Nusa Dua Bali, yang menjadi tempat penyelenggaraan UNFCCC. Selain memiliki cabang diB New York, BNI juga memiliki cabang di empat negara lainnya, yakni di London, Tokyo, Hongkong dan Singapura. Di samping melakukan pembayaran terhadap utusan PBB, katanya, BNI juga melaksanakan transaksi perbankan lainnya seperti transfer uang maupun penukaran berbagai jenis mata uang asing. Di arena UNFCCC, BNI membuka dua konter yakni konter yang khusus melayani pembayaran utusan PBB dan konter untuk transaksi perbankan biasa seperti transfer dan penukaran mata uang. Hingga hari kedua penyelenggaraan UNFCCC, Soemartono mengaku pembayaran terhadap utusan PBB berjalan lancar dan belum menemui hambatan apa pun. "Pembayaran ada jadwalnya serta daftar nama negara dan nama orangnya juga jelas, jadi pembagiannya sangat tertib," katanya. Pada hari pertama (3/12), katanya, nilai transaksi valas cukup tinggi yakni hampir mencapai 300 ribu dolar AS, baik untuk penukaran maupun transfer uang.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007