Nakhon Ratchasima (ANTARA News) - Vietnam kembali menjadi batu sandungan bagi Indonesia ketika negara komunis itu menggagalkan langkah tim tenis meja beregu putri Indonesia ke semifinal Sea Games. Pada pertandingan yang digelar di lantai tujuh pusat perbelanjaan Klang Plaza Nakhon Ratchasima, Thailand, Selasa, tim beregu putri Indonesia menyerah 1-3 dari Vietnam. Ketika perjuangan keras Christine Ferliana berakhir, rekan-rekannya sesama atlet Ceria Nilasari dan Nuni Sugiani, didampingi pelatih Putri Hasibuan, tampak terdiam. Sementara persis disamping mereka terjadi suasana kontras ketika seluruh tim Vietnam bersorak kegirangan sambil berpelukan. Suasana murung akhirnya sedikit terpecahkan ketika Ketua Umum PB PTMSI Tahir MBA langsung turun dari tribun untuk memberikan dorongan semangat. Dengan kekalahan itu, Indonesia yang diperkuat Ceria Nilasari, Christine Ferliana dan Nuni Sugiani, hanya menempati peringkat ketiga Grup B setelah tuan rumah Thailand dan Vietnam. Putri Indonesia hanya lebih baik dibanding Filipina yang tidak pernah meraih satu kemenangan pun dari tiga pertandingan. Hasil yang diraih beregu putri lebih buruk dari prestasi di SEA Games Manila 2005 ketika mereka merebut medali perunggu. "Jangan salahkan pemain, tapi salahkanlah ketua umum," kata Tahir MBA yang menyaksikan langsung kegagalan tim Indonesia itu. Satu-satunya kemenangan Indonesia disumbangkan oleh Ceria Nilasari, pemain dengan tinggi 176cm dan merupakan yang tertinggi di antara peserta putri. Ceria yang tampil sebagai tunggal pertama, mengalahkan Hoang My Trang Mai 3-1 (14-12, 13-11, 4-11, 11-7). Namun Christine Ferliana gagal menyikuti langkah Ceria dan menyerah tiga set langsung kepada Xuan Hang Mai 12-14, 7-11, 7-11. Pemain senior Nuni Sugiani juga tidak bisa berbuat banyak dan kalah telak 9-11, 8-11, 7-11 kepada Thi Tam Luong. Christine yang kembali tampil pada partai keempat gagal menghidupkan peluang dan melalui pertarungan sengit akhirnya menyerah 2-3 (12-10, 2-12, 11-8, 9-11, 7-11). Ceria Nilasari mengakui bahwa mental bertanding yang lemah merupakan penyebab utama kegagalan mereka. "Meski berlatih selama empat bulan di Cina, kami hanya mendapat satu uji coba di kejuaraan Asia di Cina. Selebihnya kami hanya berlatih dan berlatih tanpa mengikuti pertandingan untuk mengasah mental bertanding," katanya. Dengan mental bertanding yang belum teruji, para pemain Indonesia terlihat terlalu mudah menyerah dan sulit keluar dari kondisi tertekan. Di semifinal yang akan berlangsung Rabu (5/12) dan dilanjutkan dengan final pada hari yang sama, Vietnam akan bertemu juara bertahan Singapura yang tampil sebagai juara Grup A. Sementara Thailand sebagai juara Grup B ditantang runner-up Grup A Malaysia.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007