Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, ditutup naik 0,95 persen yang masih didorong oleh penilaian positif atas angka inflasi November 2007 dan nilai tukar rupiah. IHSG BEI ditutup naik 26,018 poin menjadi 2.752,943, yang merupakan rekor baru sepanjang pasar modal di Jakarta, sedangkan indeks LQ45, kelompok 45 saham unggulan, menguat 6,997 poin (1,16 persen) ke posisi 609,512. Analisa dari PT BNI Securities, M. Alfatih, kepada ANTARA News di Jakarta, mengatakan bahwa pergerakan indeks masih digerakkan oleh positifnya angka inflasi November sebesar 0,18 persen dan penguatan nilai tukar rupiah yang kembali Rp9.290 per dolar AS. Alfatih juga mengungkapkan, turunnya harga minyak dunia yang di bawah 90 dolar As per barel juga menjadi sentimen positif terhadap perdagangan saham di BEI. "Semakin menurunnya harga minyak mentah ini diperkirakan akan mendorong kinerja emiten, sehingga diperkirakan laporan keuangannya akan membaik," tambahnya. Dari internal, kenaikan indeks BEI ini didorong beberapa saham unggulan seperti saham Bumi Resources yang naik Rp500 ke level Rp12.500 dan Tambang Timah naik Rp1.300 menjadi Rp29.100. Dari saham lapis kedua, saham Bakrieland (ELTY) yang naik Rp10 ke harga Rp650 aktif ditransaksikan dan turut mendorong kenaikan indeks BEI. Saham perusahaan properti tersebut untuk ukuran saham lapis kedua paling aktif diperdagangkan sebanyak 1.229 kali dengan volume 288,210 juta saham atau menguasai 6,05 persen pasar saham BEI. Untuk total transaksi pasar, volume perdagangan mencapai 4,763 miliar saham dengan nilai Rp5,897 triliun dari 70.338 kali transaksi. Pergerakan saham pada perdagangan Selasa ini didominasi yang naik sebanyak 126 dibanding yang turun 68, sedangkan 59 stagnan dan 181 tidak aktif diperdagangkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007