London (ANTARA) -

Duta Besar RI untuk Belgia, Luksemburg dan Uni Eropa, Yuri O. Thamrin menghadiri upacara kenegaraan pemakaman Haryapatih, Grand Duke Jean di Katedral Notre Dame, Luksemburg, dan menyampaikan belasungkawa pemerintah dan masyarakat Indonesia kepada keluarga Keharyapatihan, Pemerintah serta masyarakat Luksemburg, atas meninggalnya salah satu tokoh negara tersebut, pada Sabtu (4/5).

Sekretaris Ketiga KBRI Brussel, Iqbal Muhammad, kepada Antara dalam keterangannya Minggu menyampaikan sebelumnya, ucapan duka cita Indonesia telah disampaikan melalui korespondensi diplomatik serta pesan pada Condolences Book di Kedutaan dan Misi Tetap Luksemburg di Belgia, sesaat setelah diterimanya informasi resmi mengenai wafatnya Grand Duke Jean pada 23 April lalu.

Prosesi upacara Pemakaman Kenegaraan Grand Duke Jean tidak hanya dihadiri oleh tamu kehormatan dari kalangan duta besar Negara-negara sahabat, tetapi juga perwakilan institusi Uni Eropa serta bangsawan kerajaan dari monarki lain, yaitu Kerajaan Belgia, Belanda, Denmark, Inggris, Liechtenstein, Maroko, Monako, Norwegia, Spanyol, Swedia dan Yordania.

Presiden Komisi Eropa dan mantan Perdana Menteri Luksemburg periode 1995-2013, Jean-Claude Juncker, yang hadir pada acara tersebut menyebutkan kepergian Grand Duke Jean merupakan kehilangan besar bagi Luksemburg..dan Eropa, ujarnya.

Grand Duke Jean meninggal dunia pada usia ke-98 setelah sempat dirawat beberapa hari akibat sakit infeksi paru-paru yang dideritanya. Ia mewarisi tahta menjadi Haryapatih Luksemburg pada tahun 1964 dari ibunya. Setelah 36 tahun menjadi Kepala Negara, tahun 2000 Grand Duke Jean mengangkat Putera Mahkota Henri sebagai Haryapatih Luksemburg yang berkuasa hingga saat ini. Grand Duke Henri adalah salah seorang anaknya dari pernikahannya dengan Puteri Kerajaan Belgia, Josephine Charlotte pada tahun 1953.

Pesan belasungkawa serta kehadiran Dubes Yuri di Luksemburg merupakan salah satu bentuk nyata hubungan baik kedua negara selama ini. Dalam rentang waktu 46 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Luksemburg, kedua negara terus meningkatkan kerja sama dalam berbagai bidang pada tingkat bilateral, regional maupun internasional.

Luksemburg merupakan salah satu negara yang mendukung pencalonan Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020, Anggota Executive Board UNESCO 2017-2021, Anggota Dewan HAM PBB 2015-2017 serta Dewan International Telecommunication Union 2014-2018.

Kedua negara saat ini tengah membicarakan dukungan untuk Indonesia sebagai anggota Dewan International Maritime Organization 2020-2021, Anggota Dewan HAM PBB 2020-2022 serta Dewan Eksekutif World Meteorological Organization periode 2019-2023.

Fungsi Ekonomi KBRI Brussel, Iqbal Muhammad, mengatakan di bidang ekonomi, nilai perdagangan kedua negara pada tahun 2018 tercatat sebesar 43.1 juta dolar AS, naik sebanyak 35.95 persen dari nilai perdagangan pada tahun sebelumnya. Dari total transaksi di tahun 2018, Indonesia tercatat mengalami surplus sebesar 776 ribu dolar. Selanjutnya pada tahun 2018, tercatat bahwa Indonesia menerima investasi dari Luksemburg sebesar 134.2 juta dolar, meningkat sebesar 69 persen dari tahun sebelumnya.

KBRI Brussel berkomitmen terus mendorong terjadinya peningkatan kerja sama antara Indonesia-Luksemburg, khususnya pada area prioritas yang mencakup sektor bisnis dan investasi, pemanfaatan program Indonesia Interfaith Scholarship, promosi turisme, serta kerja sama ekonomi hijau.

Baca juga: KBRI kenalkan potensi investasi Indonesia di Belgia

Baca juga: KBRI gelar pertemuan warga Belgia penerima beasiswa Dharmasiswa

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019