Jakarta (ANTARA) – Rasa bangga menjadi pemenang SATU Indonesia Award pada 2015 masih dirasakan oleh Risna Hasanudin. Padahal, momen itu sudah ia lewati empat tahun lalu. Menurut Risna, melalui ajang SATU Indonesia Award ia semakin bersemangat menggeluti aktivitasnya.


Risna merupakan pengajar di Kampung Kobrey, Kabupaten Monokwari, Papua Barat. Panggilannya untuk mengajar dikarenakan ia kerap melihat banyak anak-anakl dan para perempuan yang putus sekolah.


“Faktor adat dan tradisi di sana, memaksa perempuan untuk tidak perlu sekolah tinggi-tinggi. Malah hanya sampai kelas 3 SD. Saat putus sekolah ini mereka kebanyakan belum bisa baca tulis,” cerita perempuan kelahiran 1 Februari 1988 ini.


Risna yang merupakan lulusan FKIP Universitas Pattimura Maluku ini akhirnya memutuskan untuk tinggal di Kobrey. Di sana ia mendirikan rumah belajar bernama Rumah Cerdas Perempuan Arfak Papua Barat. “Tujuan saya cuma satu, yakni untuk mencerdaskan perempuan Arfak,” lanjutnya.


Namun demikian, apa yang dilakukan oleh Risna tak melulu berjalan mulus. Ia sempat ditolak oleh segelintir orang. Malah, ia dua kali hampir diperkosa. “Belum lagi pelecehan yang saya terima, tapi saya tak gentar dan tak mau mundur dari pekerjaan ini,” ceritanya bersemangat.


Pada 2015 Risna mendaftar sebagai peserta SATU Indonesia Award. “Saya dikabari oleh seorang teman yang mengambil S2 di Universitas Negeri Jakarta. Melalui ajang tersebut, Risna menjelaskan tentang aktivitasnya. Ia juga mengapresiasi para juri yang begitu teliti dalam memilih peserta yang luar biasa.


“Ajang ini telah memberikan harapan kepada saya untuk memajukan daerah masing-masing, ternyata apa yang telah kita lakukan tidak sia-sia,” katanya. Risna juga menyemangati para peserta SATU Indonesia Award 2019 untuk terus berjuang dan menginspirasi masyarakat.


SATU Indonesia Award 2019 merupakan acara penghargaan yang ditujukan untuk orang-orang inspiratif di bidang pendidikan, lingkungan, kewirausahaan, kesehatan, dan teknologi.


Syarat peserta SATU Indonesia Award 2019 antara lain:


1. Mempunyai aktivitas yang bermanfaat untuk masyarakat sekitar di bidang: kesehatan, pendidikan, lingkungan, wirausaha, dan teknologi.

2. Pria atau Wanita berusia maksimal 35 tahun.

3. Individu atau kelompok (minimal 3 orang).

4. Kegiatan harus orisinal.

5. Kegiatan telah berlangsung minimal 1 tahun.

6. Belum pernah menerima penghargaan nasional/internasional.

7. Bukan karyawan grup Astra.


Untuk mengetahui lebih lanjut tentang program SATU Indonesia Awards 2018, silakan kunjungi website www.satu-indonesia.com .

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2019